Diet Keto, Solusi Cepat Turun Berat Badan atau Ancaman Kesehatan? Apa yang Perlu Anda Ketahui!
Tanggal: 13 Mei 2025 23:14 wib.
Tampang.com | Diet keto telah menjadi salah satu tren diet yang paling populer dalam beberapa tahun terakhir. Diet ini berfokus pada konsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi lemak untuk memaksa tubuh memasuki kondisi ketosis, di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama. Banyak yang mengklaim diet keto efektif untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Namun, apakah diet ini aman dan efektif dalam jangka panjang?
Cara Kerja Diet Keto
Pada diet keto, asupan karbohidrat dibatasi hingga sekitar 20-50 gram per hari, yang membuat tubuh kekurangan glukosa sebagai sumber energi utama. Sebagai gantinya, tubuh mulai membakar lemak untuk menghasilkan keton, yang digunakan sebagai sumber energi.
“Dalam beberapa minggu pertama, tubuh mulai menyesuaikan diri dengan ketosis, dan banyak orang yang mulai melihat penurunan berat badan yang signifikan,” ujar Dr. Rani, seorang ahli gizi yang mengkhususkan diri dalam diet rendah karbohidrat.
Keuntungan Jangka Pendek: Penurunan Berat Badan Cepat
Banyak orang yang berhasil menurunkan berat badan dengan diet keto dalam waktu singkat. Mereka melaporkan penurunan nafsu makan dan peningkatan energi setelah tubuh beradaptasi dengan ketosis. Ini bisa menjadi solusi cepat bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan dalam waktu yang relatif singkat.
“Dalam dua minggu pertama setelah mulai diet keto, saya kehilangan 3 kilogram. Rasanya menyenangkan melihat hasilnya begitu cepat,” kata Wina, 29, seorang profesional muda yang mencoba diet keto.
Namun, efek penurunan berat badan yang cepat ini tidak selalu bertahan lama, dan beberapa orang mengalami kesulitan mempertahankan berat badan ideal setelah berhenti diet.
Efek Samping dan Potensi Bahaya
Meskipun banyak yang berhasil menurunkan berat badan dengan diet keto, ada beberapa potensi efek samping yang perlu diwaspadai. Beberapa orang melaporkan merasa lemas, mual, dan pusing pada awal diet, yang dikenal dengan istilah “keto flu”. Selain itu, diet yang sangat rendah karbohidrat dapat menyebabkan defisiensi beberapa nutrisi penting seperti serat, vitamin B, dan magnesium.
“Jika dilakukan dalam jangka panjang, diet keto bisa berisiko menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, peningkatan kolesterol, dan masalah jantung karena tingginya konsumsi lemak jenuh,” ujar Dr. Rani.
Kesehatan Jangka Panjang: Apa yang Perlu Diperhatikan?
Diet keto tidak direkomendasikan untuk dilakukan dalam jangka panjang tanpa pengawasan medis, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, atau masalah ginjal. Mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh dan protein hewani dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).
“Saya tidak merekomendasikan diet keto untuk semua orang. Bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan, saya sarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi terlebih dahulu dan memilih pendekatan diet yang lebih seimbang dan berkelanjutan,” tegas Dr. Rani.
Solusi: Diet Seimbang dan Berkelanjutan
Sebagai alternatif diet keto, para ahli gizi menyarankan untuk memilih diet yang lebih seimbang, seperti pola makan Mediterania yang kaya akan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan lemak sehat dari minyak zaitun dan ikan. Diet seimbang ini tidak hanya membantu menurunkan berat badan, tetapi juga mendukung kesehatan jangka panjang.
“Alih-alih fokus pada diet ekstrem, cobalah untuk mengadopsi kebiasaan makan sehat yang berkelanjutan, seperti makan makanan segar, mengurangi gula dan karbohidrat olahan, serta berolahraga secara teratur,” kata Dr. Rani.
Diet keto bisa menjadi pilihan bagi beberapa orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat, tetapi tidak tanpa risiko. Sebelum memutuskan untuk mencoba diet ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter agar bisa melakukannya dengan aman.