Diabetes Menyerang Usia Muda, Gaya Hidup Kita Sedang dalam Bahaya?
Tanggal: 12 Mei 2025 22:43 wib.
Tampang.com | Tren mengkhawatirkan muncul di Indonesia: kasus diabetes tipe 2 tak lagi dominan pada lansia, tapi mulai marak menyerang generasi muda usia 20–35 tahun. Data Kementerian Kesehatan per April 2025 mencatat peningkatan 23% kasus baru pada kelompok usia produktif dalam lima tahun terakhir.
Penyebab utama disebut-sebut berasal dari pola hidup yang semakin tidak sehat: konsumsi gula berlebih, kurang aktivitas fisik, serta stres kronis yang tidak ditangani dengan baik.
“Dulu kami menangani pasien diabetes usia 50 ke atas. Sekarang, pasien 20-an tahun sudah banyak,” kata dr. Evi Pramesti, SpPD dari RSUP Persahabatan.
Gaya Hidup Instan dan Digital
Gaya hidup digital berkontribusi signifikan. Makanan cepat saji, minuman boba, kopi susu tinggi gula, serta aktivitas fisik minim akibat kebiasaan rebahan dan kerja daring mempercepat risiko resistensi insulin.
“Mereka tidak sadar, tiap hari minum gula cair tanpa kontrol. Itu bom waktu,” tegas dr. Evi.
Dampak Jangka Panjang
Jika tidak dikendalikan, diabetes di usia muda dapat menimbulkan komplikasi serius di usia produktif, seperti:
Gagal ginjal
Gangguan penglihatan (retinopati)
Masalah jantung dan pembuluh darah
Penurunan produktivitas kerja
Sayangnya, sebagian besar penderita muda baru menyadari ketika kondisinya sudah kronis.
Langkah Pencegahan
Ahli gizi dan dokter sepakat bahwa langkah pencegahan harus dimulai sejak dini, seperti:
Mengurangi konsumsi minuman manis dan makanan olahan
Olahraga rutin minimal 30 menit per hari
Periksa kadar gula darah secara berkala
Edukasi kesehatan di sekolah dan tempat kerja
“Diabetes bukan soal usia tua lagi. Ini krisis kesehatan yang bisa menimpa siapa saja yang lalai menjaga pola hidup,” ujar dr. Evi.
Jika tidak ada intervensi besar dari pemerintah dan kesadaran publik, generasi produktif Indonesia bisa menghadapi beban penyakit kronis di usia yang seharusnya paling aktif.