Depresi ternyata Dipengaruhi oleh Jenis Kelamin dan Usia
Tanggal: 30 Jul 2018 20:39 wib.
Mengenali kesehatan mental seperti depresi acap kali tak segampang memahami masalah kesehatan fisik. Ciri yang tidak kasat mata serta gejala yang tidak seketika dirasakan, membuat penderita atau orang di sekitarnya tidak langsung mengenali kehadiran depresi. Faktanya, dalam kondisi tertentu, alih-alih dikendalikan oleh perasaan depresi, seseorang sebenarnya bisa "mengendalikan" depresi.
Ada tiga ciri umum yang ditemukan pada orang yang menderita depresi. Antara lain memiliki rasa sedih yang teras-menerus, merasa capek dan mudah lelah, serta kehilangan minat terhadap apa yang biasanya dia sukai.
Ada pun gejala yang menyertai, biasanya berupa gangguan tidur, rasa pesimis dan cemas terhadap masa depan, memiliki harga diri yang rendah, gangguan makan, menyalahkan diri sendiri, dan sebagainya. Pada intinya, penderita depresi memiliki energi level yang rendah sehingga mengganggu aktivitas dan fungsi hidup sehari-hari serta aspek sosial.
Gejala depresi memang bisa berbeda-beda pada setiap orang. Hal tersebut juga bisa dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia. Depresi lebih sering diderita oleh perempuan dibandingkan dengan pria. Memang tidak semua perempuan mengalami gejala depresi yang sama. Akan tetapi, rata-rata akan merasakan kesedihan, merasa tidak berharga, dan merasa bersalah.
Angka kejadian depresi pada perempuan juga lebih tinggi dibandingkan dengan pria karena faktor hormonal. Ketika terjadi penurunan estrogen, perempuan lebih rentan terhadap depresi.
Dari segi usia, orang yang berusia lebih dari 55 tahun atau lansia lebih rentan terhadap depresi. Penyebabnya antara lain karena mulai kehilangan teman-teman yang seusia, fungsi dan metabolisme tubuh sudah jauh menurun, anak-anak yang tinggal terpisah, pekerjaan di kantor sudah tidak ada. Pada akhirnya, banyak juga depresi yang gejalanya mengarah pada penyakit fisik.
Meskipun demikian, di masa kini mulai ditemukan anak-anak dan usia remaja yang depresi. Lingkungan sekitar yang super sibuk dan kondisi masyarakat yang semakin kompleks, semakin meningkatkan kecenderungan tersebut.