Sumber foto: Canva

Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental

Tanggal: 17 Mei 2025 21:43 wib.
Dalam era digital ini, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Banyak orang menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk berinteraksi dan berbagi informasi melalui platform-platform ini. Meskipun media sosial menawarkan banyak manfaat, seperti koneksi dengan teman dan keluarga, serta akses informasi yang cepat, dampak negatif terhadap kesehatan mental tidak bisa diabaikan. 

Salah satu dampak utama dari media sosial terhadap kesehatan mental adalah perbandingan sosial yang sering terjadi di antara pengguna. Ketika seseorang melihat postingan tentang kehidupan sempurna teman atau selebritas, hal ini dapat menimbulkan perasaan kurang percaya diri. Individu mungkin mulai membandingkan diri mereka dengan orang lain, yang bisa menyebabkan rasa cemas, depresi, dan ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Berita dan informasi yang dipilih secara selektif, seringkali menciptakan ilusi yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Tingkat kecanduan terhadap media sosial juga memiliki dampak besar pada kesehatan mental. Pengguna sering kali merasa perlu untuk memeriksa aplikasi media sosial mereka secara berkala. Perilaku ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat mengurangi produktivitas. Lebih parah lagi, ketergantungan ini dapat menyebabkan isolasi sosial, di mana individu mungkin lebih banyak berinteraksi dengan layar daripada dengan orang-orang di sekitar mereka. Akibatnya, hubungan interpersonal yang sehat dapat terancam dan merasa terasing dalam lingkungan sosial.

Selain itu, cyberbullying merupakan fenomena yang semakin umum di kalangan pengguna media sosial, terutama di kalangan remaja. Komentar negatif, penghinaan, atau penilaian yang tidak adil dapat berdampak besar pada kesehatan mental seseorang. Korban cyberbullying sering mengalami gejala depresi dan kecemasan yang lebih tinggi. Mereka mungkin merasa tidak berdaya, dan dalam situasi yang lebih ekstrem, dapat mengarah pada pikiran untuk melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri.

Dampak media sosial juga terlihat dalam pola tidur dan kesehatan fisik. Banyak orang yang menghabiskan waktu larut malam untuk scrolling media sosial. Kurang tidur memiliki efek signifikan terhadap kesehatan mental, meningkatkan risiko gangguan mood serta mengurangi kemampuan untuk berkonsentrasi. Ditambah lagi, paparan layar yang berlebihan juga dapat menyebabkan ketegangan mata dan masalah kesehatan lainnya, yang jika diabaikan, bisa memperburuk kondisi kesehatan mental.

Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berkontribusi pada gejala kecemasan. Platform media sosial sering kali dipenuhi dengan konten berita yang dapat memicu kecemasan, seperti isu-isu global atau insiden tragis. Konsumsi informasi buruk secara terus-menerus dapat mengganggu kesejahteraan mental seseorang dan membuat mereka merasa cemas tentang dunia di sekitar mereka.

Namun, tak bisa dipungkiri bahwa media sosial juga memiliki potensi positif. Banyak individu menemukan dukungan emosional melalui grup yang berkaitan dengan ketertarikan atau pengalaman tertentu. Komunitas online sering kali memberikan ruang bagi individu untuk berbagi perjalanan mereka dalam menghadapi masalah kesehatan mental dan menemukan kenyamanan dalam mengetahui bahwa mereka tidak sendirian. 

Namun, keseimbangan dalam mengonsumsi media sosial sangat diperlukan. Kesadaran akan dampak media sosial terhadap kesehatan mental harus terus ditingkatkan. Individu perlu melakukan refleksi diri dan menetapkan batasan pada penggunaan media sosial agar tidak terjebak dalam siklus perbandingan dan kecanduan. 

Dampak media sosial tidak dapat dianggap remeh. Ini mencakup berbagai aspek dari kehidupan pengguna dan dapat memengaruhi kesehatan mental secara mendalam. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana media sosial berperan dalam kehidupan kita dan dampak yang ditimbulkannya terhadap kondisi mental.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved