Dampak Hamil Anak Kembar yang Sering Tidak Disadari Wanita
Tanggal: 5 Jun 2018 18:23 wib.
Melahirkan bayi kembar sangatlah sulit, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perdesaan. Bayi kembar cenderung kecil dan lebih lemah ketimbang bayi yang lahir tunggal. Biasanya ibu yang melahirkan bayi kembar mengalami komplikasi saat melahirkan.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Gambia menemukan bahwa perempuan yang memiliki bayi kembar juga mempunyai kecenderungan punya bayi tunggal yang memiliki berat badan lebih besar daripada rata-rata bayi lain saat dilahirkan, yang menyebabkan mereka mempunyai kemimgkinan lebih besar untuk bertahan hidup.
Penemuan itu menunjukkan bahwa memiliki bayi kembar mengganggu keseimbangan saat si ibu melahirkan bayi lain, yang memiliki kecenderungan untuk lebih besar dan lebih sehat daripada rata-rata bayi lain yang ibunya tidak memiliki anak kembar.
Hal tersebut mungkin menjelaskan mengapa si kembar terjebak di antaranya. Packard dan rekannya mengemukakan bahwa sebuah protein yang disebut IGF-1 diduga menjadi dasar manfaat dari memiliki bayi kembar. Protein tersebut, yang bersirkulasi dalam darah, dapat menyebabkan ovarium melepaskan beberapa telur sehingga meningkatkan kemungkinan mengandung bayi kembar.
Itu juga mengatur seberapa banyak fetus tumbuh pada waktu pertumbuhan. Dokter ahli kandungan dan ahli biokimia Gary Steinman dari Touro College of Osteopathic Medicine di Kota New York mengatakan bahwa hipotesis IGF itu 'tepat'. Ia juga mencontohkan sapi dengan tingkat IGF tinggi cenderung melahirkan anak kembar.
"Kaitannya dengan berat melahirkan adalah 'penemuan yang menarik'," tambahnya. Namun, ia mengakui, mungkin akan sulit mengetahui persis bagaimana IGF mendorong efek tersebut. Sebab, kombinasi dari genetik dan faktor lingkungan seperti nutrisi dapat berpengaruh pada kemungkinan mendapatkan anak kembar. Termasuk perkembangan saat kehamilan.