Sumber foto: Google

Cuaca Ekstrem di Makkah, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Tanggal: 20 Mei 2025 22:16 wib.
Tampang.com | Menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jemaah haji Indonesia diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang tengah melanda Kota Makkah. Suhu udara dalam beberapa hari terakhir tercatat sangat tinggi, berkisar antara 42 hingga 46 derajat Celcius, dan diperkirakan akan terus meningkat seiring masuknya musim panas pada bulan Juni.

Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dr. M. Imran, menjelaskan bahwa saat ini lebih dari 71.000 jemaah asal Indonesia sudah berada di Makkah. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai sekitar 203.000 orang. Kombinasi antara cuaca panas dan kepadatan jemaah dinilai berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis bawaan.

Kasus ISPA dan Penyakit Kronis Meningkat

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 18 Mei 2025, tercatat 1.167 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di kalangan jemaah haji Indonesia. Penyakit ini menjadi yang paling sering ditemukan, disusul oleh hipertensi dan diabetes. Jika tidak ditangani dengan baik, ISPA bisa berkembang menjadi pneumonia—penyebab utama rawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit setempat.

“Sejauh ini, kami juga menangani kasus radang paru, penyakit paru kronis, serta jantung koroner,” kata Imran. Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, tercatat 28 jemaah telah meninggal dunia, mayoritas disebabkan oleh komplikasi penyakit jantung dan infeksi sistemik akibat daya tahan tubuh yang melemah.

Imbauan Penting bagi Jemaah

Untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan, PPIH Arab Saudi mengimbau seluruh jemaah, terutama lansia dan yang memiliki penyakit kronis, agar:



Beristirahat cukup sebelum melaksanakan umrah wajib setelah tiba di Makkah


Menghindari aktivitas di luar ruangan antara pukul 10.00 hingga 16.00 WAS


Memperbanyak minum air putih, khususnya air zamzam, sebanyak 200 cc setiap jam saat berada di luar


Menggunakan masker, terutama jika sedang mengalami batuk atau flu


Menghindari aktivitas berat seperti umrah sunah dan menggantinya dengan ibadah ringan di hotel seperti zikir, tadarus, atau sedekah



Selain itu, jemaah lansia dan penyandang disabilitas disarankan menggunakan kursi roda saat melakukan tawaf dan sa’i, serta didampingi oleh anggota rombongan yang lebih muda atau lebih sehat. Imran juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin dan kepatuhan terhadap konsumsi obat.

“Silakan konsultasi ke dokter kloter minimal seminggu sekali. Jangan tunggu parah untuk melaporkan keluhan,” tegasnya.

Komitmen Pemerintah

PPIH menegaskan bahwa Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik agar seluruh jemaah bisa menjalankan ibadah haji dengan aman, nyaman, dan dalam kondisi sehat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved