Sumber foto: Goggle

Ciri-ciri Roti yang Mengandung Pengawet Berbahaya, Waspadai Efek Buruknya

Tanggal: 26 Jul 2024 14:01 wib.
Roti merupakan salah satu makanan yang memang sangat populer di seluruh dunia. Roti hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari roti tawar yang sederhana hingga varian yang lebih kaya rasa dengan berbagai topping dan filling. Dan untuk mengonsumsinya, roti cukup praktis dan mudah disiapkan. Tidak memerlukan waktu memasak yang lama seperti beberapa hidangan lainnya. Sebagai contoh, roti tawar dapat langsung dimakan atau dijadikan dasar untuk sandwich tanpa perlu dimasak lebih lanjut. Selain itu, roti dapat ditemukan dengan mudah di sebagian besar toko dan pasar, sehingga ketersediaannya yang luas membuatnya menjadi pilihan yang nyaman dan aksesibel untuk banyak orang.

   Namun, dalam membeli roti di toko manapun, sangat penting untuk memperhatikan kandungannya. Anda perlu waspada terhadap kandungan pengawet dalam roti, karena jika terus dikonsumsi dalam jumlah tinggi, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri roti yang mengandung pengawet dan tidak mengandung pengawet sebelum membelinya.

Roti yang menggunakan bahan kimia seperti tambahan pengembang dan pelembut cenderung memiliki serat yang tipis dan berongga besar layaknya spons. Menurut Dicky Pramono, pemilik sekaligus pengelola toko roti Moro Bake Shop, penggunaan tambahan bahan tersebut akan berpengaruh kepada kualitas roti yang dihasilkan. "Kalau pakai pengembang, adonan itu seperti ditiup, rongganya besar. Serta kalau pakai pelembut tambahan, seratnya jauh lebih tipis seperti kapas," katanya. Hal ini menjadi salah satu ciri dari roti yang mengandung pengawet.

   Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat membantu Anda untuk mengenali roti yang mengandung pengawet. Pertama, roti yang mengandung pengawet cenderung memiliki tekstur yang keras. Fungsi pengawet pada roti adalah untuk mengikat air. Sebab, air yang ada dalam roti dapat dengan mudah menimbulkan jamur. Jika air yang ada di dalam roti diikat oleh bahan pengawet, maka tekstur roti akan cenderung kering dan menjadi keras meskipun roti terbilang baru dipanggang.

   Selain itu, tekstur roti yang mengandung bahan pengawet biasanya akan berubah menjadi lembek atau lunak setelah dibiarkan beberapa hari di suhu ruang. Sedangkan roti yang tidak mengandung bahan pengawet akan cenderung berubah menjadi kering setelah didiamkan beberapa hari. Selanjutnya, roti yang berpengawet juga dapat terasa panas di tenggorokan ketika dimakan. Selain itu, bisa juga dikenali dari aroma yang tercium saat kemasan roti dibuka. Jika roti tersebut mengeluarkan aroma sejenis kimia atau obat, maka roti tersebut mengandung pengawet.

Dilansir dari Mykidstime, untuk mencegah roti menjadi basi dan berjamur, Anda dapat memasukkan batang seledri ke dalam kantong roti. Roti menyerap kelembapan dari seledri yang menghentikannya mengering dan lebih cepat berjamur. Jika roti Anda benar-benar basi (tetapi sebelum menjadi berjamur), masukkan irisan roti ke dalam blender untuk membuat remah roti dan membekukannya. Itu bagus untuk ditambahkan ke hidangan atau menjadi pelengkap makan olahan ikan dan hidangan gurih lainnya.

   Dalam memilih roti untuk dikonsumsi, penting untuk memperhatikan kandungannya agar terhindar dari efek buruk akibat bahan pengawet yang mungkin terdapat dalam roti tersebut. Pastikan untuk memperhatikan ciri-ciri roti yang mengandung pengawet agar Anda dapat mendapatkan roti yang lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi. Keberadaan kandungan pengawet yang berbahaya dalam roti sudah seharusnya menjadi perhatian bagi para konsumen agar dapat menjaga kesehatan mereka. Dengan lebih waspada terhadap ciri-ciri roti yang mengandung pengawet, diharapkan kesadaran akan pentingnya kesehatan konsumen dalam memilih roti dapat semakin meningkat. Hal ini juga perlu untuk disosialisasikan lebih luas, agar masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih konsumsi roti.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved