Buah Ara, Memang Jarang Terdengar Namun Kaya Manfaat
Tanggal: 31 Agu 2017 14:26 wib.
Tampang.com - Buah ara memang tak seterkenal buah-buah lainnya di Indonesia. Meskipun begitu, buah ini ternyata menawarkan sejumlah manfaat untuk kesehatan tubuh kita.
Seperti dilansir dari laman Medical Daily, berikut beberapa manfaat yang bakalan kamu dapat saat mengkonsumsi buah ara atau tin.
1. Melembabkan kulit
Kandungan omega-3 dalam ara dapat membantu melawan keriput dan mengurangi mengurangi kulit memerah akibat jerawat atau penyebab lainnya.
"Saya suka mengenakan masker ara, tambahkan sejumlah air dan aplikasikan masker ke wajah selama 10 menit," ujar chiropractor di Philadelphia, Rubina Tahir.
2. Melancarkan BAB dan menurunkan berat badan
Selain itu, buah ara juga mengandung serat yang tinggi, sehingga bagus untuk pencernaan dan membantu mengatur berat badan. Kandungan serat yang tinggi mampu menyerap air sehingga melembutkan tekstur tinja.
Juga, ficin, enzim dalam ara, mampu memetabolisme protein menjadi asam amino, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan.
"Tubuh kita menggunakan asam amino untuk membangun otot. Inilah yang membuat buah ara menjadi pilihan sangat baik untuk menurunkan berat badan dan komposisi tubuh yang sehat," kata Tahir.
3. Melawan kanker
Buah ara juga mengandung fitokimia "benzaldehida," yakni bahan aktif yang ditemukan melalui ekstraksi jus, yang memiliki kemampuan melawan kanker.
Sebuah studi 2012 menemukan bahwa ara merupakan sumber senyawa bioaktif, seperti fenolat, coumarin, dan asam lemak, yang berpotensi mengobati kanker kulit non-melanoma.
Selain itu, buah ini juga memiliki coumarin, yang telah digunakan untuk mengobati kulit dan kanker prostat.
4. Menurunkan tekanan darah
Terakhir, buah Ara kaya dengan kandungan kalium, sehingga bisa membantu mengontrol tekanan darah.
Banyak orang kurang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, tetapi mereka justru mengkonsumsi garam dalam jumlah tinggi, sehingga menyebabkan kekurangan kalium dan berujung hipertensi.
Sebuah studi menemukan ketika orang memilih memakan buah dan sayuran ketimbang makanan ringan seperti permen, susu rendah lemak, maka mereka telah menurunkan tekanan darah rata-rata 5,5 poin (sistolik) lebih 3,0 poin (diastolik).
Tahir memperingatkan bahwa konsumsi garam akan meningkatkan kadar natrium dalam aliran darah, mengurangi kemampuan ginjal untuk membuang air. "Kelebihan zat ini akan meningkatkan tekanan darah," pungkas dia.