Brokoli Digoreng, Bagaimana Kandungan Gizi Superfood Ini? Begini Penjelasan Ahli Gizi
Tanggal: 20 Mei 2025 22:13 wib.
Tampang.com | Brokoli dikenal sebagai salah satu superfood yang kaya nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan antioksidan yang berperan dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Sayuran dari keluarga silangan ini mengandung protein, serat, zat besi, kalsium, kalium, serta fitonutrien seperti sulforafan yang punya sifat antikanker. Namun, bagaimana jika brokoli diolah dengan cara digoreng? Apakah kandungan gizinya tetap optimal?
Ahli Gizi Olivia Gresya, S.Gz, menjelaskan bahwa proses menggoreng sayuran, termasuk brokoli, dapat mengurangi kualitas nutrisi secara signifikan. “Beberapa zat gizi memang bisa bertambah, namun banyak pula yang rusak akibat suhu panas tinggi saat menggoreng,” ujar Olivia.
Salah satu kandungan yang paling terpengaruh adalah vitamin C, yang merupakan antioksidan kuat dalam brokoli. Vitamin ini bisa berkurang secara drastis ketika brokoli digoreng. Selain itu, vitamin B1, B6, dan folat juga rentan rusak akibat suhu tinggi selama penggorengan. Kandungan antioksidan penting lain seperti sulforafan pun menurun secara signifikan. "Minyak yang sangat panas saat menggoreng juga mempercepat kerusakan senyawa-senyawa tersebut," tambah Olivia.
Tak hanya itu, kandungan kalori brokoli yang biasanya rendah akan meningkat drastis ketika digoreng karena penyerapan minyak. “Minyak adalah sumber lemak dan kalori, sehingga brokoli goreng memiliki kalori lebih tinggi dibanding brokoli segar atau yang dikukus,” jelasnya.
Mengkonsumsi brokoli goreng secara rutin dan berlebihan juga berpotensi menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Olivia mengingatkan, peningkatan asupan kalori dan lemak jenuh dari minyak goreng dapat memicu risiko kenaikan berat badan, obesitas, serta penyakit kronis seperti kolesterol tinggi dan gangguan jantung. Risiko ini makin meningkat jika menggunakan minyak bekas atau jelantah yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans berbahaya.
Sebagai alternatif, Olivia menyarankan pengolahan brokoli dengan cara ditumis ringan menggunakan minyak sehat untuk menjaga kandungan gizinya tetap optimal. Ia juga mengingatkan pentingnya mengontrol total asupan lemak harian sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI, yaitu maksimal 5 sendok makan atau 67 gram per hari.
Singkatnya, brokoli tetap menjadi pilihan sayuran sehat, namun cara pengolahan sangat berpengaruh pada kandungan nutrisinya. Memasak dengan metode yang tepat dapat membantu mempertahankan manfaat kesehatan brokoli tanpa menambah risiko dari konsumsi minyak berlebih.