Bikin Perut Buncit Tanpa Sadar? 4 Kebiasaan Malam Ini Diam-diam Timbun Lemak di Perut
Tanggal: 13 Mei 2025 23:52 wib.
Masalah perut buncit bukan hanya persoalan estetika, tapi juga berkaitan erat dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Banyak orang merasa tidak percaya diri ketika perut mulai membuncit, apalagi jika lemak menumpuk di area tersebut cukup mencolok. Sayangnya, banyak yang salah kaprah dan menganggap nasi sebagai penyebab utama perut buncit. Padahal, faktor utamanya bukan sekadar soal nasi.
Perut buncit umumnya muncul akibat gaya hidup yang tidak seimbang, seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan berlebihan, dan kebiasaan yang tampak sepele namun memiliki dampak besar. Salah satu momen paling krusial yang sering diabaikan adalah malam hari. Apa yang kita lakukan sebelum tidur bisa memengaruhi proses metabolisme tubuh, bahkan bisa menjadi penyebab utama terbentuknya timbunan lemak viseral yang sulit dihilangkan.
Dua ahli nutrisi dari The Nutrition Twins, Tammy Lakatos Shames dan Lyssie Lakatos, membagikan wawasan menarik mengenai kebiasaan malam hari yang diam-diam berkontribusi pada pembentukan lemak di area perut. Kebiasaan ini umum dilakukan oleh banyak orang, termasuk masyarakat Indonesia, tanpa menyadari risikonya. Yuk, simak kebiasaan-kebiasaan malam yang perlu kamu hindari jika ingin menjaga lingkar pinggang tetap ideal.
1. Minum Susu Sebelum Tidur – Baik untuk Tidur, Buruk untuk Lingkar Pinggang?
Banyak orang terbiasa menutup harinya dengan segelas susu hangat. Tujuannya jelas: membantu tubuh lebih rileks dan mendukung tidur yang nyenyak. Susu mengandung triptofan, yaitu asam amino yang dikenal mampu memberikan efek tenang. Namun, ada sisi lain yang perlu diperhatikan. Kandungan kalori dalam segelas susu—terutama susu full cream—bisa menjadi sumber kalori tambahan yang tidak dibutuhkan tubuh saat malam hari.
Ketika tubuh tidak aktif dan asupan kalori tidak terbakar secara optimal, kalori tersebut dapat disimpan sebagai lemak, termasuk di bagian perut. Jadi, meskipun menenangkan, minum susu sebelum tidur sebaiknya dikontrol porsinya, atau bahkan dihindari jika kamu sedang dalam misi mengurangi perut buncit.
2. Makan Terlalu Dekat Waktu Tidur – Bahaya Tersembunyi di Balik Makan Tengah Malam
Mungkin kamu pernah merasa lapar menjelang tidur dan akhirnya memutuskan untuk ngemil atau makan malam lebih larut. Kebiasaan ini terdengar sepele, tapi bisa berdampak besar bagi tubuh. Menurut The Nutrition Twins, sebaiknya kita mengatur waktu makan terakhir minimal tiga jam sebelum tidur.
Saat tubuh beristirahat di malam hari, proses pencernaan ikut melambat karena sistem tubuh fokus pada pemulihan dan regenerasi. Bila makanan masih berada dalam saluran pencernaan saat tidur, tubuh akan terpecah fokusnya—antara memperbaiki sel dan mencerna makanan. Akibatnya, energi dari makanan tersebut tidak digunakan secara optimal dan lebih besar kemungkinan disimpan sebagai lemak, terutama di area perut.
Lebih jauh, makan larut malam juga bisa mengganggu ritme sirkadian—jam biologis tubuh—yang pada akhirnya memengaruhi sensitivitas insulin dan metabolisme lemak. Ini bisa menjadikan tubuh lebih rentan menyimpan lemak, terutama di perut.
3. Mengonsumsi Alkohol – Kalori Tinggi, Lemak Menghantui
Alkohol sering kali dianggap sebagai bagian dari relaksasi malam, namun efeknya pada tubuh bisa jauh dari santai. Dalam jumlah kecil, alkohol mungkin tidak langsung berdampak besar, tetapi kebiasaan konsumsi rutin di malam hari bisa menjadi sumber kalori tersembunyi yang signifikan.
Menurut Healthline, alkohol berhubungan erat dengan meningkatnya lemak viseral—jenis lemak berbahaya yang menyelimuti organ internal di perut. Tak hanya itu, konsumsi alkohol juga dapat memicu keinginan makan lebih banyak, menurunkan kendali diri, dan memperlambat metabolisme. Semua ini merupakan kombinasi sempurna untuk menambah lingkar perut secara perlahan.
4. Terlalu Sering Konsumsi Makanan atau Minuman Manis – Si Manis yang Diam-diam Berbahaya
Makanan manis, terutama yang dikemas dalam bentuk praktis seperti minuman botolan atau camilan instan, mudah ditemukan di kehidupan sehari-hari. Dalam satu kemasan minuman, kandungan gulanya bisa mencapai 25 gram atau lebih—angka yang sangat tinggi jika dikonsumsi di malam hari, ketika aktivitas fisik sudah berkurang.
Healthline menyebutkan bahwa makanan tinggi gula memberikan asupan kalori besar dengan nilai gizi yang sangat minim. Akibatnya, tubuh menyimpan kelebihan kalori tersebut sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak. Dan, seperti yang sudah bisa ditebak, area favorit untuk penyimpanan lemak adalah bagian perut.
Konsumsi gula berlebih juga berdampak pada peningkatan risiko resistensi insulin, peradangan, dan gangguan metabolisme, yang semuanya memperburuk kondisi perut buncit.