Sumber foto: website

Berapa Lama Efek Nikotin Bertahan di Dalam Tubuh?

Tanggal: 22 Jul 2024 20:29 wib.
Apapun jenis rokoknya, elektrik atau tembakau biasa, Anda tetap akan mengonsumsi nikotin. Padahal zat adiktif ini sejak dulu dikaitkan dengan masalah kesehatan. Sayangnya, berhenti merokok tak selalu mudah buat banyak orang, meski sudah dibantu konseling dan obat-obatan.

"Manfaat kesehatan berhenti merokok langsung terasa beberapa menit setelah berhenti merokok, jadi tak pernah ada kata terlambat untuk melakukannya," kata Alejandra Ellison-Barnes, asisten pengajar di Johns Hopkins Tobacco Treatment dan Klinik Skrining Kanker. Buat perokok konvensional dan vape, berikut pendapat para pakar kesehatan mengenai durasi mencerna nikotin yang perlu diketahui.

  Berapa lama nikotin ada dalam sistem tubuh?

Menurut Benjamin Toll, salah satu direktur di Program Skrining Kanker Paru Sekolah Kedokteran Universitas Carolina Selatan, nikotin biasanya bertahan dalam sistem tubuh selama 80-100 jam atau sekitar 3-4 hari. Meskipun terdapat upaya untuk mempercepat pengeluaran nikotin dari tubuh, tidak ada cara yang signifikan lebih cepat untuk membuangnya dari sistem. Namun, durasi ini dapat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, seperti genetik dan seberapa banyak nikotin dikonsumsi.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, mengisap vape memiliki risiko kesehatan yang lebih kecil dibanding rokok tembakau, namun bukan berarti aman dan baik buat tubuh. Perokok tembakau memiliki risiko 25 kali lebih tinggi terserang kanker paru daripada individu yang tidak merokok. Studi John Hopkins Medicine pada tahun 2020 juga menemukan bahwa mengisap rokok elektrik juga berisiko terkena penyakit paru kronis seperti asma. Pakar kesehatan juga menyoroti bahwa karena penggunaan vape masih relatif baru, masih banyak yang belum diketahui tentang dampak jangka panjangnya.

Selain masalah kesehatan paru-paru, penelitian juga menyebut bahwa nikotin pada rokok dan vape dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung. Individu yang merokok tembakau memiliki risiko 2-4 kali lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner dan stroke, menurut CDC.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved