Benarkan Vitamin C Efektif untuk Melawan Kanker?
Tanggal: 17 Sep 2017 14:35 wib.
Penggunaan vitamin C, atau asam askorbat, sebagai metode alternatif untuk mengobati kanker telah menjadi berita utama sejak tahun 1970an, dan Medical News Today telah melaporkan sejumlah penelitian semacam itu selama beberapa tahun terakhir.
Manusia tidak bisa membuat vitamin C, sebagai gantinya, kita perlu mengkonsumsi vitamin penting ini dalam makanan kita.
Vitamin C memiliki beberapa fungsi penting, termasuk memainkan peran kunci dalam produksi kolagen, yang merupakan komponen utama jaringan ikat..
Karena vitamin C terlibat dalam sejumlah proses yang membantu tubuh kita tetap sehat, mungkin tidak mengherankan jika penelitian telah menunjukkan beberapa cara berbeda untuk asam askorbat dapat mempengaruhi kanker.
Mark Levine, dari Bagian Nutrisi Molekuler dan Klinik di National Institutes of Health (NIH) di Bethesda, MD, dan rekan menunjukkan bahwa dengan adanya logam, vitamin C menghasilkan hidrogen peroksida.
Molekul ini adalah oksidan yang sangat kuat dan sangat beracun bagi sel - terutama sel kanker.
Namun, hal ini tidak sesederhana memakan beberapa jeruk ekstra setiap hari. Tubuh kita sangat baik dalam menjaga kadar vitamin C yang sehat saat dikonsumsi dalam makanan kita. Dan bila ada terlalu banyak vitamin C dalam sistem, maka sisanya akn dibuang melalui urin.
Pengobatan dengan kadar vitamin C yang tinggi menyebabkan kerusakan oksidatif yang cukup besar pada sel-sel ini untuk membunuh mereka dengan proses kematian sel yang dikenal sebagai apoptosis.
Selain efek pro-oksidan yang dimiliki vitamin C pada sel dalam penelitian ini, Dr. Cantley menemukan bahwa ia menghambat glikolisis, yang merupakan jalur metabolisme yang digunakan sel untuk mengubah glukosa menjadi energi.
Menurut NCI, studi klinis yang menggunakan vitamin C dalam kombinasi dengan obat kanker lainnya telah menunjukkan hasil yang beragam. Dalam beberapa kasus, pasien merasa bahwa kualitas hidup mereka membaik. Penelitian lain menunjukkan bahwa tumor telah berhenti tumbuh.
Namun, dalam beberapa penelitian, vitamin C dan obat konvensional yang digunakan untuk mengobati kanker bereaksi satu sama lain, dan hasilnya adalah pengobatan tidak berhasil.
Jadi apakah vitamin C hanya isapan jempol belaka? Tidak ada jawaban sederhana untuk pertanyaan ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kekuatan untuk membunuh sel kanker atau mengubah bagaimana sel punca kanker berperilaku, setidaknya dalam penelitian laboratorium.
NCI saat ini melaporkan lima uji coba aktif yang menyelidiki vitamin C yang dikombinasikan dengan obat kanker lainnya.
Yang jelas, bagaimanapun, adalah gairah dan dorongan yang dilakukan oleh para peneliti ilmiah dan medis untuk mengajukan pertanyaan ini. Hidup dipertaruhkan, dan semua orang ingin tahu apakah vitamin C akan segera berada di garis depan dalam perang melawan kanker.