Benarkah Vaksin COVID-19 AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah?
Tanggal: 9 Mei 2024 21:01 wib.
Baru-baru ini, publik Indonesia dikejutkan dengan kabar mengenai potensi pembekuan darah yang dikaitkan dengan vaksin AstraZeneca. Kabar ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait efek samping dari vaksin tersebut.
Vaksin AstraZeneca dikembangkan menggunakan teknologi adenovirus simpanse yang bekerja dengan cara memicu sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus corona. Meskipun terdapat laporan mengenai pembekuan darah sebagai efek samping vaksin ini, namun perlu dicatat bahwa risiko terjadinya efek samping tersebut sangat kecil.
Pada tahun 2021, Bulgaria pernah menunda penggunaan vaksin AstraZeneca dan meminta pernyataan tertulis dari European Medicines Agency (EMA) terkait keamanan vaksin tersebut. Namun, EMA menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan langsung antara vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah. Bahkan, EMA menyebutkan bahwa manfaat vaksin AstraZeneca jauh lebih besar daripada risikonya.
Namun, pada tahun 2024 AstraZeneca mengakui adanya efek samping pembekuan darah, meskipun kejadian ini sangat jarang terjadi.
Apa yang Sebenarnya Memicu Pembekuan Darah pada Manusia?
Menurut penjelasan dari dr. Devia, pembekuan darah atau penggumpalan darah sebenarnya adalah respon normal dari tubuh yang terjadi pada kondisi tertentu, seperti saat terjadi luka. Tubuh akan mengaktifkan mekanisme pembekuan darah sebagai bagian dari proses penyembuhan.
Beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya pembekuan darah berlebihan antara lain adalah faktor genetik, penggunaan obat-obatan tertentu seperti obat hormonal dan heparin, serta kehadiran penyakit tertentu seperti kanker, sirosis, dan penyakit autoimun. Selain itu, faktor-faktor seperti obesitas, kehamilan, usia di atas 65 tahun, perjalanan panjang, istirahat total, dan merokok juga dapat mempengaruhi risiko pembekuan darah.
Perlu dukungan informasi yang jelas dan akurat tentang efek samping vaksin COVID-19, termasuk vaksin AstraZeneca, agar masyarakat dapat memahami risiko dan manfaatnya secara lebih baik. Tindakan pencegahan dan pemantauan yang tepat juga harus dilakukan dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat yang menerima vaksin.