Sumber foto: iStock

Benarkah Vaksin Bikin Anak Jadi Rewel? Ini Penjelasan Ilmiah yang Harus Diketahui Orang Tua

Tanggal: 13 Mei 2025 23:52 wib.
Imunisasi telah terbukti menjadi salah satu upaya paling efektif dalam menjaga kesehatan anak-anak. Vaksin bukan hanya mencegah penyakit menular berbahaya, tapi juga melindungi masyarakat secara keseluruhan melalui kekebalan kelompok atau herd immunity. Meski begitu, masih banyak orang tua yang merasa cemas ketika anak mereka mengalami reaksi tertentu setelah vaksinasi, terutama demam dan sikap rewel yang sering muncul.

Kekhawatiran ini memang wajar, namun penting untuk dipahami bahwa reaksi ringan seperti itu bukanlah sesuatu yang berbahaya. Bahkan, menurut para ahli, reaksi tersebut justru menunjukkan bahwa vaksin sedang bekerja dan tubuh anak sedang membangun sistem pertahanan yang lebih kuat.


Mengapa Imunisasi Itu Penting?

Setiap anak lahir dengan sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna. Melalui imunisasi, tubuh anak akan “dilatih” untuk mengenali dan melawan virus atau bakteri penyebab penyakit. Tanpa vaksinasi, anak lebih rentan terhadap penyakit serius seperti campak, difteri, polio, hepatitis, dan lainnya—yang tidak hanya berbahaya, tapi juga berisiko menyebabkan komplikasi permanen.

Imunisasi bekerja dengan memasukkan antigen lemah atau tidak aktif dari virus/bakteri ke dalam tubuh, yang kemudian akan merangsang sistem kekebalan untuk memproduksi antibodi. Antibodi inilah yang akan menjadi garis pertahanan utama jika suatu saat tubuh benar-benar terpapar penyakit tersebut.


Rewel dan Demam Usai Vaksin? Itu Tanda Sistem Imun Bekerja

Menurut dr. Dirga Sakti Rambe, Spesialis Penyakit Dalam, gejala seperti demam dan anak menjadi rewel pasca imunisasi sebenarnya merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Dalam pemaparannya di kanal YouTube resmi Kementerian Kesehatan RI pada program “Siaran Sehat” bertajuk Cepat Tepat Tanggap Demam Pasca Imunisasi (9 Mei 2025), ia menekankan bahwa demam adalah respons alami tubuh saat sedang membentuk antibodi baru.

“Demam itu pertanda tubuh sedang bereaksi terhadap vaksin. Artinya, sistem kekebalan sedang aktif bekerja. Jadi ini bukan sesuatu yang berbahaya, melainkan tanda bahwa vaksin benar-benar sedang melakukan fungsinya,” jelas dr. Dirga.


Efek Samping Lain yang Masih Dalam Kategori Normal

Selain demam, beberapa anak juga bisa mengalami gejala ringan lainnya seperti:



Rasa nyeri atau bengkak di tempat suntikan


Tubuh terasa lelah


Mual atau muntah


Gejala menyerupai flu seperti menggigil dan pegal-pegal



Semua efek samping tersebut biasanya akan hilang dalam beberapa hari, dan tidak memerlukan penanganan medis serius. Cukup berikan anak waktu istirahat, berikan obat penurun panas bila perlu, serta kompres bagian suntikan dengan air dingin agar rasa nyerinya mereda. Yang paling penting, tetap berikan suasana nyaman dan tenang agar anak merasa aman dan tidak trauma.


Tidak Semua Anak Mengalami Efek yang Sama

Menariknya, tidak semua anak akan mengalami reaksi setelah imunisasi. Beberapa mungkin terlihat baik-baik saja, tanpa demam atau gejala lainnya. Hal ini sering membuat orang tua khawatir bahwa vaksin tidak bekerja pada anak mereka. Namun, dr. Dirga menegaskan bahwa tidak adanya efek samping bukan berarti vaksin gagal.

“Setiap tubuh memiliki cara berbeda dalam merespons vaksin. Ada yang menunjukkan reaksi seperti demam, ada juga yang tidak sama sekali. Keduanya adalah kondisi yang normal,” tambahnya.

Hal yang perlu diingat, efektivitas vaksin tidak bisa diukur dari muncul atau tidaknya efek samping. Sebab yang paling penting adalah apakah tubuh telah membentuk kekebalan yang dibutuhkan, dan hal ini telah dibuktikan melalui berbagai studi ilmiah dan data medis jangka panjang.


Manfaat Jauh Lebih Besar dari Sekadar Efek Samping

Jika dibandingkan antara efek samping ringan yang hanya berlangsung beberapa hari dengan manfaat jangka panjang imunisasi, maka keputusan untuk tetap memberikan vaksin pada anak adalah langkah paling bijak. Vaksinasi telah menyelamatkan jutaan jiwa dari berbagai epidemi dan menghindarkan anak-anak dari penderitaan akibat penyakit menular yang bisa dicegah sejak dini.

Vaksin juga terbukti menjadi pondasi penting bagi masyarakat yang sehat. Ketika banyak anak mendapatkan imunisasi, maka virus atau bakteri penyebab penyakit akan semakin sulit menyebar. Bahkan, ada beberapa penyakit yang sudah berhasil ditekan penyebarannya secara drastis berkat program imunisasi massal, seperti cacar dan polio.


Orang Tua, Yuk Lebih Tenang dan Tanggap

Sebagai orang tua, memang menjadi naluri alami untuk merasa cemas saat anak terlihat tidak nyaman. Namun, dengan pengetahuan yang tepat, kecemasan itu bisa berubah menjadi kesiapan dan ketenangan dalam menghadapi efek samping ringan pasca imunisasi.

Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan orang tua setelah anak divaksin:



Siapkan obat pereda demam yang direkomendasikan dokter


Gunakan kompres dingin untuk mengurangi nyeri di lokasi suntikan


Pastikan anak cukup istirahat dan terhidrasi


Berikan dukungan emosional dan ciptakan suasana tenang


Jangan ragu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan bila ada gejala yang tidak biasa

Copyright © Tampang.com
All rights reserved