Benarkah Peminum Kopi Bisa Hidup Lebih Lama?

Tanggal: 22 Agu 2017 09:31 wib.
Peminum kopi bisa hidup lebih lama. Ini telah menjadi kesimpulan dari banyak penelitian selama beberapa tahun terakhir. Sekarang, para peneliti percaya bahwa mereka mungkin telah menemukan salah satu mekanisme yang mendasari hubungan tersebut.

Dalam sebuah penelitian baru, para peneliti mengungkapkan penemuan proses peradangan yang bisa mendorong perkembangan penyakit kardiovaskular di kemudian hari. Mereka juga menemukan bahwa konsumsi kafein bisa melawan proses inflamasi ini.

Penulis utama David Furman, Ph.D., dari Institute for Immunity, Transplantation and Infection di Stanford University di California, dan rekan-rekannya baru-baru ini melaporkan temuan mereka di jurnal Nature Medicine.

Kopi, teh, soda, minuman energi, dan coklat semuanya adalah makanan dan minuman umum yang dikonsumsi yang mengandung kafein, senyawa yang terkenal dengan kemampuan merangsang otak.

Namun, ada lebih banyak manfaat dari kafein daripada hanya sekedar memberikan dorongan energi di pagi hari. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa asupan kopi secara teratur dapat memperpanjang umur seseorang. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2015, misalnya, menemukan bahwa peminum kopi yang mengonsumsi satu sampai lima cangkir per hari memiliki risiko kematian lebih rendah daripada orang yang tidak melakukannya.

Untuk penelitian mereka, para peneliti pertama kali menetapkan untuk mengidentifikasi proses peradangan yang mungkin berkontribusi pada kesehatan jantung yang buruk di usia tua.

Tim tersebut menganalisis data dari kelompok Stanford-Ellison, termasuk satu kelompok orang dewasa sehat berusia antara 20 dan 30, dan satu kelompok orang dewasa sehat berusia 60 dan lebih tua.

Penelitian menunjukkan kafein dapat mencegah peradangan yang dipicu oleh metabolit asam nukleat

Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa kafein mungkin melawan efek negatif metabolit asam nukleat.

Pada penilaian asupan kafein peserta, para peneliti menemukan bahwa darah orang dewasa yang lebih tua yang memiliki aktivitas cluster gen rendah lebih cenderung mengandung metabolit kafein, seperti teofilin dan theobromine.

Ketika para peneliti menginkubasi sel kekebalan tubuh dengan metabolit kafein dan metabolit asam nukleat, mereka menemukan bahwa metabolit kafein mencegah efek peradangan pada metabolit asam nukleat.

Kopi Kuat Pria
www.powerman.id
Copyright © Tampang.com
All rights reserved