Benarkah Pakai Masker Berlapis Bikin Wajah Bopeng?
Tanggal: 21 Jan 2025 11:40 wib.
Sejak pandemi COVID-19, masker menjadi salah satu perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi diri. Namun, meskipun bermanfaat untuk kesehatan, pemakaian masker yang terlalu sering dan berlapis-lapis ternyata bisa menimbulkan masalah pada kulit wajah, salah satunya adalah munculnya jerawat dan bahkan bekas luka yang bisa mengakibatkan wajah tampak bopeng. Benarkah penggunaan masker berlapis dapat menyebabkan masalah kulit seperti ini? Yuk, simak penjelasan berikut!
Penggunaan masker memang dapat memicu jerawat, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, interaksi langsung antara masker dan kulit wajah bisa mengganggu keseimbangan kulit. Masker yang menutupi wajah dalam waktu yang lama bisa menyebabkan iritasi, karena masker menyerap minyak alami yang diproduksi oleh kulit. Akibatnya, kulit menjadi kering dan iritasi, yang pada gilirannya bisa merangsang munculnya jerawat.
Selain itu, pemakaian masker yang terus-menerus, terutama jika berlapis-lapis, menyebabkan terjadinya oklusi atau penyumbatan pada pori-pori. Masker menutupi wajah secara rapat, sehingga udara dan keringat terperangkap di bawahnya. Kondisi lembap ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri dan kotoran untuk berkembang, yang pada akhirnya dapat menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya jerawat.
Jerawat yang muncul akibat pemakaian masker tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga bisa meninggalkan bekas luka yang mengganggu. Jerawat yang tumbuh di kulit akan merusak dinding pori-pori. Kerusakan ini menjadi penyebab utama munculnya bekas jerawat, yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat meninggalkan jaringan parut.
Saat jerawat sembuh, tubuh akan berusaha memperbaiki kerusakan tersebut dengan menghasilkan serat kolagen baru. Namun, jika kerusakan pori-pori terjadi terlalu dalam atau proses penyembuhannya tidak sempurna, kolagen yang terbentuk dapat meninggalkan bekas yang tidak merata. Inilah yang disebut sebagai jaringan parut atau "bopeng" pada kulit. Permukaan kulit yang sebelumnya halus bisa menjadi tidak rata dan tampak berlubang, yang tentunya menjadi masalah bagi banyak orang.
Masker berlapis-lapis memang dapat meningkatkan risiko timbulnya masalah kulit. Semakin banyak lapisan masker yang dikenakan, semakin besar kemungkinan terjadinya oklusi dan iritasi pada kulit. Terlebih lagi, masker yang tidak cukup bersih atau terbuat dari bahan yang tidak nyaman di kulit bisa memperburuk kondisi ini.
Namun, bukan berarti pemakaian masker harus dihentikan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko munculnya jerawat dan bekas luka. Pertama, pastikan memilih masker yang terbuat dari bahan yang lembut dan breathable, seperti katun. Selain itu, pastikan untuk selalu mengganti masker secara teratur dan menjaga kebersihannya. Jangan lupa untuk membersihkan wajah secara rutin setelah memakai masker, agar kotoran dan minyak yang terperangkap dapat dibersihkan dengan baik.
Benar bahwa pemakaian masker dapat memicu munculnya jerawat, yang jika tidak ditangani dengan tepat, dapat meninggalkan bekas luka atau bopeng di wajah. Namun, dengan memilih masker yang tepat, menjaga kebersihan kulit, dan menghindari pemakaian masker berlapis terlalu lama, Anda dapat mengurangi risiko tersebut. Jaga kesehatan kulit dengan baik, dan jangan biarkan masalah kulit ini mengganggu aktivitas sehari-hari!