Sumber foto: Kompas.com/ Suci Wulandari Putri

Benarkah Pahitnya Jamu Membuat Khasiatnya Lebih Manjur? Ini Komentar dari Ahli

Tanggal: 1 Mei 2024 22:11 wib.
Jika mampir ke kedai jamu atau melihat deretan jamu yang dibawa oleh pedagang keliling, kamu tentu akan mendapati beragam varian. Mulai dari jamu beras kencur yang memiliki cita rasa hangat dan cenderung manis, serta jamu sambiloto yang terkenal punya rasa pahit. 

Perbedaan rasa jamu tidak jarang membuat sebagian orang memetakan tingkat khasiat yang diberikan. Salah satu asumsinya yaitu jamu yang pahit khasiatnya lebih manjur dibanding jamu yang rasanya manis. Apakah benar demikian?

Rasa Jamu Tergantung Metode

Peracik jamu di gerai Acaraki Grand Indonesia, Risyanto mengamini bahwa banyak ragam jamu yang ditemui. Tetapi menurutnya, tidak ada pengaruh antara rasa jamu dan khasiat yang diberikan. "Sebenarnya, pahit-manis jamu itu lebih ke arah metode atau cara pembuatannya," kata Risyanto saat ditemui di gerai Acaraki Grand Indonesia, Rabu (24/4/2024).

Ia menjelaskan, rasa pahit pada jamu biasanya terbentuk dari proses ekstraksi jamu yang berlebihan. Kecuali, bahan yang digunakan untuk membuat jamu memang punya cita rasa pahit (seperti daun pepaya).

Misalnya, kata Risyanto, usai rempah-rempah jamu direbus, seseorang kerap meninggalkan rebusan tersebut dan tidak memperhitungkan waktu perebusan.

Alhasil, setelah air mendidih dan mulai surut karena terlalu lama dipanaskan, terjadi proses ekstraksi yang berlebihan dan jamu terasa cenderung pahit.

Menurutnya, hal terpenting yang perlu diperhatikan agar khasiat jamu manjur ialah memastikan kualitas bahan masih segar.

"Pastikan kualitas bahan, yang terpenting intisari bahan utama. Tidak harus minum yang pahit, bisa coba minum yang lebih ringan," katanya.

Selain itu, kata Risyanto, jamu perlu dikonsumsi rutin selagi tubuh masih sehat. Supaya khasiat jamu bisa diserap tubuh dengan baik dan sistem imun tubuh terjaga.

Menurut penelitian seorang ahli herbal, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa kandungan zat aktif dalam jamu pahit cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jamu yang rasanya manis. Kandungan zat aktif ini dapat memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh.

Jamu pahit seringkali mengandung senyawa pahit seperti andrografolid dalam sambiloto dan saponin dalam kunyit. Senyawa-senyawa tersebut telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi, antioksidan, dan anti-bakteri yang berguna bagi kesehatan tubuh. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa senyawa pahit dapat merangsang produksi empedu dan pencernaan yang lebih baik.

Namun, kedalaman manfaat jamu tentu tidak hanya terletak pada rasa pahitnya. Rasa manis dalam jamu juga seringkali disebabkan oleh penambahan bahan tambahan seperti madu, gula aren, atau jahe yang memiliki khasiat tersendiri bagi kesehatan tubuh.

Dalam praktiknya, pengalaman penggunaan jamu juga menjadi faktor penentu efektivitasnya. Sebagian orang mungkin merasakan manfaat yang signifikan dari konsumsi jamu pahit, sementara yang lain justru lebih merespons positif terhadap jamu beraroma manis. Ini bisa dipengaruhi oleh kondisi kesehatan masing-masing, pola makan, dan interaksi dengan obat-obatan lain yang dikonsumsi.

Oleh karena itu, sebaiknya pemilihan jenis jamu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan individu. Ada baiknya berkonsultasi dengan ahli herbal atau praktisi kesehatan sebelum memutuskan jenis jamu yang akan dikonsumsi, terutama untuk mengatasi masalah kesehatan yang spesifik.

Terkait dengan cara penyajian jamu, terdapat aturan konsumsi yang sebaiknya diperhatikan. Misalnya, jamu pahit sebaiknya diminum dalam jumlah yang lebih terbatas dibandingkan dengan jamu manis, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti masalah lambung atau gangguan pencernaan.

Kebenaran asumsi bahwa jamu yang pahit khasiatnya lebih manjur dibanding jamu yang manis tidak dapat dipastikan secara mutlak. Faktor metode pembuatan, kualitas bahan, serta kecocokan dengan kondisi kesehatan individu juga memegang peranan yang signifikan dalam menentukan efektivitas jamu tersebut. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memilih dan mengonsumsi jamu dengan bijak sesuai dengan kebutuhan tubuh dan dengan berbagai faktor lain yang perlu diperhatikan.  
Copyright © Tampang.com
All rights reserved