Sumber foto: iStock

Benarkah Minuman Soda Favorit Anda Berbahaya? Fakta di Balik Penarikan Coke, Fanta, dan Sprite di Eropa!

Tanggal: 31 Jan 2025 10:32 wib.
Baru-baru ini, Coca-Cola Europacific Partners Plc menarik beberapa produk minuman ringannya, seperti Coca-Cola, Fanta, dan Sprite, dari peredaran di beberapa negara Eropa. Langkah ini diambil setelah ditemukan kadar klorat dalam minuman tersebut yang melebihi batas aman.

Apa Itu Klorat dan Mengapa Bisa Masuk ke Minuman?

Klorat adalah senyawa kimia yang mengandung ion klorat (ClO). Biasanya, klorat ditemukan dalam bentuk garam seperti natrium klorat (NaClO), kalium klorat (KClO), dan magnesium klorat (Mg(ClO)). Senyawa ini sering digunakan dalam industri kimia sebagai oksidator kuat, bahan pemutih, serta dalam produksi bahan peledak. Dalam beberapa kasus, klorat juga bisa menjadi kontaminan dalam air minum akibat proses pemurnian air.

Dalam industri minuman, klorat bisa masuk ke produk akibat penggunaan air yang telah terkontaminasi. Oleh karena itu, pengawasan terhadap bahan baku sangat penting untuk mencegah risiko kesehatan bagi konsumen.

Dampak Klorat terhadap Kesehatan

Konsumsi klorat dalam kadar tinggi dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Berikut adalah beberapa dampak yang perlu diwaspadai:

1. Gangguan pada Darah (Methemoglobinemia)

Klorat dapat menghambat kemampuan darah dalam mengangkut oksigen, yang dapat menyebabkan methemoglobinemia. Kondisi ini mengakibatkan kadar oksigen dalam darah menurun drastis, berisiko menyebabkan pusing, kelelahan, hingga komplikasi serius.

2. Kerusakan Ginjal

Ginjal bertugas menyaring zat-zat berbahaya dari dalam tubuh. Jika seseorang terpapar klorat dalam jumlah besar, ginjal akan bekerja lebih keras, meningkatkan risiko kerusakan atau memperburuk kondisi ginjal yang sudah lemah.

3. Gangguan Pencernaan

Konsumsi klorat dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, yang berujung pada mual, muntah, diare, serta sakit perut.

4. Risiko bagi Anak-anak dan Ibu Hamil

Anak-anak lebih rentan terhadap paparan zat berbahaya karena sistem tubuh mereka masih berkembang. Bagi ibu hamil, mengonsumsi klorat dalam jumlah tinggi dapat berdampak negatif pada perkembangan janin.

5. Dampak pada Kelenjar Tiroid

Klorat dapat menghambat penyerapan yodium oleh kelenjar tiroid. Jika paparan terjadi dalam jumlah besar dan dalam waktu lama, ini dapat menyebabkan gangguan hormon tiroid, yang berpengaruh pada metabolisme dan keseimbangan hormon tubuh.

Seberapa Berbahaya Klorat dalam Minuman?

Badan kesehatan seperti WHO dan EPA telah menetapkan batas aman klorat dalam air minum dan makanan untuk mencegah risiko kesehatan. Konsumsi dalam jumlah kecil umumnya tidak berbahaya, tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah besar dalam waktu lama, risiko kesehatan yang disebutkan di atas dapat meningkat.

Penarikan produk oleh Coca-Cola Europacific Partners menunjukkan bahwa pengawasan terhadap keamanan pangan sangat penting. Ini juga menjadi pengingat bagi konsumen untuk lebih waspada terhadap kandungan dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved