Benarkah Anak Bisa Cepat Tinggi Jika Minum 2 Liter Susu per Hari? Ini Penjelasan Ahli Gizi!
Tanggal: 25 Jun 2025 09:16 wib.
Susu sudah lama dianggap sebagai salah satu asupan penting untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama dalam membantu anak agar cepat tinggi. Tak sedikit orang tua yang meyakini bahwa memberikan susu hingga dua liter per hari dapat mempercepat pertumbuhan tinggi badan anak. Tapi, apakah benar demikian?
Anggapan ini memang sudah mengakar dalam kebiasaan masyarakat, namun benarkah konsumsi susu dalam jumlah besar secara langsung berbanding lurus dengan pertumbuhan tinggi badan anak?
Pandangan Ahli Gizi: Nutrisi Harus Seimbang, Bukan Berlebihan
Yudhi Adrianto, S.Gz, MKM, seorang ahli gizi dari RSCM, memberikan penjelasan yang lebih seimbang terkait isu ini. Dalam sebuah tayangan di kanal YouTube RSCM pada 24 Juni 2025, ia menegaskan bahwa pertumbuhan anak tidak hanya bergantung pada susu saja, melainkan harus dipenuhi melalui beragam asupan gizi seimbang dari berbagai sumber makanan.
“Susu memang merupakan sumber protein hewani, sama seperti daging, ayam, ikan, atau telur. Jadi, anak tetap bisa tumbuh optimal meskipun tidak minum susu, asalkan kebutuhan protein hewaninya terpenuhi dengan baik,” jelas Yudhi.
Pernyataan ini menepis anggapan bahwa susu adalah satu-satunya faktor yang menentukan tinggi badan anak. Faktanya, susu hanyalah salah satu bagian dari pola makan sehat yang lebih luas.
Susu dan Kandungan Nutrisinya
Tak bisa dipungkiri bahwa susu mengandung banyak nutrisi penting, seperti:
Protein
Lemak
Kalsium
Vitamin D
Vitamin A
Vitamin B12
Fosfor
Kandungan-kandungan tersebut memang berperan dalam membentuk massa tulang, yang berkaitan dengan tinggi badan anak. Namun menurut Yudhi, efek susu terhadap pertumbuhan tinggi badan tergolong kecil, dan tidak serta-merta menjadikan anak lebih tinggi hanya dengan meningkatkan asupan susu secara berlebihan.
Faktanya, satu kali minum susu hanya menyumbang 15–30% dari kebutuhan kalsium harian anak. Jadi, meminum susu dalam jumlah besar seperti dua liter sehari tidak secara otomatis menjadikan anak lebih tinggi, justru bisa menimbulkan risiko lain jika tidak disertai keseimbangan nutrisi.
Kebutuhan Kalsium Berdasarkan Usia Anak
Berdasarkan data Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia, kebutuhan kalsium anak berbeda-beda tergantung pada usia:
Anak usia 1–3 tahun: membutuhkan sekitar 650 mg kalsium per hari
Anak usia 4–18 tahun: membutuhkan sekitar 1.000–1.200 mg kalsium per hari
Untuk mencapai angka ini, tidak hanya dari susu, melainkan juga dari makanan sumber kalsium lain seperti ikan teri, tempe, tahu, brokoli, sayuran hijau, dan olahan kedelai.
Artinya, memberikan 2–3 gelas susu per hari pada anak sudah cukup sebagai salah satu cara mencukupi kebutuhan kalsium, tanpa harus memaksa konsumsi hingga dua liter setiap harinya.
Tinggi Badan Bukan Hanya Dipengaruhi oleh Susu
Faktor genetik atau keturunan juga berperan besar dalam menentukan tinggi badan anak. Jika orang tua memiliki postur tinggi, kemungkinan besar anaknya juga akan tumbuh tinggi, meski tidak selalu mutlak.
Selain itu, beberapa faktor lain yang juga memengaruhi pertumbuhan tinggi anak antara lain:
Kualitas dan kuantitas tidur
Aktivitas fisik yang rutin
Kesehatan lingkungan dan kebersihan makanan
Pola makan seimbang yang bervariasi
Oleh karena itu, memaksimalkan tinggi badan anak tidak cukup hanya dengan memberikan susu dalam jumlah besar, tetapi juga perlu memperhatikan gaya hidup sehat secara menyeluruh.
Susu Sebagai Pelengkap, Bukan Sumber Utama
Yudhi juga mengingatkan bahwa susu sebaiknya diperlakukan sebagai makanan tambahan, bukan satu-satunya sumber nutrisi. Susu memang membantu mencukupi kebutuhan kalsium dan protein hewani, tetapi tidak bisa menggantikan peran makanan utama seperti lauk pauk, sayur, dan buah.
“Yang penting bukan seberapa banyak susu yang diminum anak, tapi bagaimana orang tua menyusun pola makan harian yang seimbang dan mencukupi semua kebutuhan gizi,” tegasnya.
Bahkan, jika anak tidak menyukai susu, bukan berarti pertumbuhannya akan terhambat. Selama kebutuhan nutrisi harian tetap terpenuhi melalui makanan lain, anak tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Penutup: Bijak dalam Memberikan Susu
Memberikan susu pada anak tetap dianjurkan, tetapi tidak perlu berlebihan. Pemberian susu sebaiknya dilandasi pada kebutuhan gizi yang tepat, bukan sekadar mengikuti mitos bahwa semakin banyak susu, maka semakin tinggi anak.
Orang tua perlu lebih bijak dan cerdas dalam memilih pola makan anak, serta memastikan asupan harian berasal dari berbagai jenis makanan bernutrisi tinggi. Dengan begitu, tumbuh kembang anak dapat berjalan optimal tanpa perlu mengandalkan satu jenis makanan saja.