Sumber foto: Google

Banyaknya Anak yang Menjalani Cuci Darah di RSCM: Penjelasan dari Seorang Dokter Anak

Tanggal: 27 Jul 2024 11:41 wib.
Banyaknya anak yang menjalani cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menjadi sorotan akhir-akhir ini. Dokter spesialis anak di RSCM, Eka Laksmi Hidayati, memberikan penjelasan terkait hal ini. Menurutnya, peningkatan jumlah pasien anak yang menjalani cuci darah di RSCM disebabkan oleh status rumah sakit ini sebagai rujukan pasien, bahkan dari luar Jawa. Hal ini kemudian menjadi viral di media sosial. Eka mengatakan bahwa saat ini sekitar 60 anak menjalani dialisis secara rutin, dengan 30 di antaranya menjalani hemodialisis.

Menurut Eka, peningkatan jumlah pasien anak yang menjalani cuci darah di RSCM disebabkan oleh adanya rujukan pasien dari berbagai daerah. Kementerian Kesehatan pun merespons bahwa pelayanan untuk ginjal anak harus disebarkan di berbagai wilayah. Hal ini sedang dalam proses pengembangan. Di sisi lain, kasus penyakit ginjal pada anak tidak terlalu banyak ditemukan, sehingga jumlah nefrolog anak pun tidak sebanyak nefrolog untuk pasien dewasa. Eka menambahkan bahwa efisiensi dalam pelayanan dialisis anak seharusnya dilakukan dengan sentralisasi di rumah sakit rujukan seperti RSCM.

Eka juga menyampaikan bahwa pelayanan dialisis untuk anak-anak belum merata di Indonesia. Di setiap provinsi, layanan dialisis untuk dewasa sudah ada, namun tidak demikian halnya bagi anak-anak. Dia mengungkapkan bahwa upaya sedang dilakukan untuk meluaskan layanan dialisis anak ke provinsi-provinsi yang belum memiliki dokter spesialis ginjal anak. Menurut Eka, ada kebutuhan untuk memperluas jaringan pelayanan ginjal anak agar tidak hanya terpusat di RSCM.

Dalam menjelaskan kondisi penyakit ginjal pada anak, Eka memaparkan bahwa gangguan ginjal pada anak berbeda dengan gangguan pada orang dewasa. Kasus yang sering dijumpai adalah kelainan bawaan. Kelainan bawaan ini dapat berupa permasalahan bentuk atau fungsi ginjal yang tidak normal sejak lahir. Salah satu contoh yang sering dijumpai adalah sindrom nefrotik kongenital. Eka juga menjelaskan bahwa sindrom nefrotik tidak selalu menimbulkan penurunan fungsi ginjal, tetapi jika kondisi ini terjadi sejak bayi dalam kandungan dan berlanjut hingga lahir, maka dapat berujung pada gagal ginjal.

Selain sindrom nefrotik, gangguan ginjal pada anak juga dapat berupa ginjal polikistik, yaitu kelainan dimana ginjal memiliki banyak kista, atau dapat juga terjadi sumbatan atau malformasi pada ginjal. Mengetahui penyebab gangguan ginjal pada anak menjadi penting dalam menangani masalah ini. 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved