Banyak Anak yang Jalani Cuci Darah di RSCM, Ini Dia Penjelasan Dari Dokter Spesialis Anak
Tanggal: 26 Jul 2024 16:17 wib.
Banyaknya anak yang menjalani cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menjadi sorotan karena menjadi rumah sakit rujukan pasien, bahkan dari luar Jawa. Spesialis anak di RSCM, Eka Laksmi Hidayati mengungkapkan bahwa sekitar 60 anak saat ini menjalani dialisis secara rutin di rumah sakit tersebut, dengan 30 di antaranya menjalani hemodialisis. Menurut Eka, peningkatan jumlah pasien anak yang menjalani cuci darah di RSCM disebabkan oleh peningkatan rujukan pasien, yang membuat pelayanan ginjal anak semakin diperhatikan oleh Kementerian Kesehatan.
Eka mengungkapkan hal ini pada Kamis, 25 Juli 2024, yang kemudian juga menjadi perhatian di media sosial. Menurutnya, peningkatan pelayanan ginjal anak sedang dikerjakan oleh pihak terkait sebagai respons terhadap jumlah pasien yang semakin bertambah. Kasus penyakit ginjal pada anak memang tidak terlalu banyak ditemukan, sehingga nefrolog anak juga tidak begitu banyak. Hal ini mengakibatkan kurangnya layanan dialisis untuk anak-anak di tingkat provinsi. Meskipun layanan dialisis untuk dewasa sudah ada, namun layanan untuk anak-anak masih sangat terbatas, yang menyebabkan banyak pasien anak harus melakukan perjalanan jauh ke RSCM.
Dalam upaya efisiensi, Eka menyatakan bahwa idealnya sentralisasi pelayanan ginjal anak dilakukan di rumah sakit rujukan seperti RSCM. Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa upaya ekspansi pelayanan ginjal anak ke provinsi-provinsi yang belum memiliki dokter ginjal anak juga tengah dilakukan untuk memberikan akses pelayanan yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Eka juga menjelaskan bahwa gangguan ginjal pada anak berbeda dengan pada dewasa, dengan kasus yang sering ditemukan adalah kelainan bawaan. Kelainan bawaan dapat berupa bentuk ginjal yang tidak normal atau fungsinya yang tidak normal sejak lahir, seperti sindrom nefrotik kongenital. Meskipun sindrom nefrotik tidak selalu menyebabkan penurunan fungsi ginjal, namun jika kondisi ini terjadi sejak di kandungan dan bergejala pada saat lahir, hal tersebut seringkali dapat menyebabkan gagal ginjal. Gangguan lain yang sering ditemukan adalah ginjal polikistik, di mana ginjal memiliki banyak kista, sumbatan, atau hanya memiliki satu ginjal saja.
Sementara rata-rata pasien yang menjalani cuci darah di RSCM adalah sedang sibuk menghadapi aktivitas rutin mereka, Eka menggarisbawahi pentingnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan penyakit ginjal sejak dini. Dia menegaskan bahwa edukasi tentang pola makan sehat, hidrasi yang cukup, dan gaya hidup sehat sangatlah penting untuk mencegah penyakit ginjal. Berbagai upaya perlindungan ginjal ini tak hanya perlu diterapkan pada anak-anak, namun juga pada semua kalangan masyarakat, mengingat pentingnya kesehatan ginjal untuk kesejahteraan umum.