Sumber foto: Google

Bahaya Tidur Berlebihan: Studi Ungkap Risiko Stroke Meningkat pada Durasi Tidur Panjang

Tanggal: 26 Mei 2025 23:44 wib.
Tampang.com | Tidur adalah kebutuhan fundamental bagi setiap individu, esensial untuk pemulihan tubuh dan menjaga kesegaran. Namun, ada kesalahpahaman umum bahwa semakin lama seseorang tidur, semakin sehat tubuhnya. Sebuah penelitian berskala besar yang dilakukan di China baru-baru ini justru menepis anggapan tersebut, mengungkap bahwa tidur terlalu lama justru dapat meningkatkan risiko stroke. Temuan ini menjadi peringatan penting, terutama mengingat tidur seringkali dianggap selalu memberikan manfaat positif bagi kesehatan.


Durasi Tidur dan Kaitannya dengan Risiko Stroke

Studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Public Health ini melibatkan lebih dari 31.000 orang dewasa di China, dengan rata-rata usia 62 tahun. Para partisipan dipantau selama sekitar enam tahun untuk menganalisis bagaimana kebiasaan tidur mereka memengaruhi risiko stroke. Mereka diminta melaporkan durasi tidur malam, frekuensi tidur siang, dan kualitas tidur secara keseluruhan.

Peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor lain yang memengaruhi risiko stroke, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kebiasaan merokok, hingga konsumsi alkohol. Dari analisis komprehensif tersebut, ditemukan bahwa durasi tidur yang paling aman dan memberikan perlindungan terbaik terhadap risiko stroke adalah 7 hingga 8 jam per malam. Sebaliknya, tidur lebih dari 9 jam, apalagi jika dibarengi dengan tidur siang yang lama, justru secara signifikan meningkatkan risiko terkena stroke.


Tidur Berlebihan: Indikator Masalah Kesehatan Tersembunyi

Menurut hasil studi, orang yang tidur malam lebih dari 9 jam memiliki risiko stroke yang lebih tinggi sekitar 23 persen dibandingkan mereka yang tidur 7–8 jam. Risiko ini bahkan melonjak hingga 85 persen pada individu yang juga tidur siang lebih dari 90 menit setiap hari.

Lebih dari sekadar durasi, kualitas tidur juga menjadi faktor krusial. Partisipan yang sering terbangun di malam hari atau merasa tidur mereka tidak nyenyak juga menunjukkan risiko stroke yang lebih tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa tidur yang terlalu lama dan tidak berkualitas bisa menjadi penanda adanya gangguan kesehatan yang mendasari, termasuk pada sistem pembuluh darah otak.

Para peneliti menduga, tidur berlebihan bisa menjadi pertanda adanya proses inflamasi atau masalah metabolik di dalam tubuh. Selain itu, tidur terlalu lama justru berpotensi memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada, sehingga meningkatkan risiko gangguan otak seperti stroke.


Durasi Tidur yang Disarankan untuk Kesehatan Optimal

Berdasarkan temuan ini, durasi tidur yang disarankan untuk orang dewasa adalah sekitar 7 hingga 8 jam per malam. Tidur dengan durasi ini dianggap cukup untuk memulihkan energi dan menjaga fungsi tubuh, tanpa menimbulkan risiko tambahan yang tidak diinginkan.

Jika seseorang merasa membutuhkan waktu tidur yang jauh lebih lama secara terus-menerus, atau tetap merasa lelah meskipun sudah tidur dalam waktu yang panjang, kondisi tersebut sebaiknya tidak diabaikan. Konsultasi dengan dokter bisa menjadi langkah awal untuk mengetahui apakah ada gangguan kesehatan yang mendasarinya.

Penelitian ini menegaskan bahwa tidur memang esensial, namun baik jumlah maupun kualitasnya harus seimbang. Terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur, sama-sama berpotensi berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk meningkatkan risiko stroke.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved