Sumber foto: iStock

Bahaya Tersembunyi dari Air Kelapa Basi: Kisah Tragis Kerusakan Organ Akibat Jamur Beracun

Tanggal: 19 Apr 2025 19:19 wib.
Kisah tragis seorang pria berusia 69 tahun di Denmark yang mengalami kerusakan otak setelah meminum air kelapa basi menjadi peringatan penting tentang bahaya makanan yang sudah rusak. Kejadian ini mengungkapkan bagaimana sepele-nya masalah seperti air kelapa basi bisa berakhir fatal bagi kesehatan seseorang.

Pria tersebut dibawa ke rumah sakit setelah mengalami penurunan kesadaran yang cepat. Hasil anamnesis menunjukkan bahwa sebelum kejanggalan terjadi, dia sempat mengonsumsi air kelapa yang disimpan di dapur selama sebulan. Tanda-tanda pertama yang muncul setelah meminum air kelapa basi adalah keringat berlebihan dan muntah. Ketika tenaga medis tiba di lokasi, pria tersebut sudah dalam kondisi pucat, lemas, dan sangat lemah.

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan pemindaian MRI, ditemukan bahwa pria itu mengalami pembengkakan otak yang cukup parah. Hanya dalam waktu 26 jam setelah kejadian tersebut, dokter akhirnya menyatakan bahwa pria tersebut mati otak. Kejadian ini menyisakan banyak pertanyaan tentang risiko yang terkandung dalam konsumsi makanan atau minuman yang telah rusak.

Kisah Air Kelapa Basi yang Berakhir Tragis

Dalam laporan yang dimuat di jurnal Emerging Infectious Diseases tahun 2021, disebutkan bahwa pria tersebut hanya meminum sedikit air kelapa yang sudah basi. Air kelapa itu sendiri memang tampak tidak biasa, karena saat dia mencoba meminumnya menggunakan sedotan, rasanya sangat tidak enak. Ia pun memutuskan untuk membuka kelapa tersebut dan menemukan bahwa bagian dalam kelapa sudah berlendir dan membusuk. Tidak tahan dengan keadaan kelapa tersebut, pria itu membuangnya.

Namun, air kelapa yang dibuang tersebut sudah terkontaminasi oleh jamur berbahaya, yang bernama Arthrinium saccharicola. Jamur ini menghasilkan senyawa beracun, yaitu asam 3-nitropropionat, yang diketahui dapat menyebabkan kerusakan otak yang sangat serius. Sayangnya, hingga kini belum ditemukan obat atau penawar yang bisa mengatasi racun ini setelah masuk ke tubuh.

Hasil otopsi mengungkapkan bahwa jamur ini berkembang biak di tenggorokan pria tersebut, yang mengarah pada kerusakan otak yang cepat dan fatal. Kejadian ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih berhati-hati terhadap konsumsi makanan atau minuman yang sudah tidak layak konsumsi, meskipun secara kasat mata tidak terlihat buruk.

Bahaya Air Kelapa yang Terlalu Lama Disimpan

Air kelapa memang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Mulai dari menjaga hidrasi tubuh hingga memberikan elektrolit alami, air kelapa adalah minuman sehat yang sangat populer. Namun, meskipun terlihat alami, air kelapa tetap memiliki batasan waktu dalam penyimpanannya. Seperti halnya produk alami lainnya, air kelapa yang tidak disimpan dengan benar atau terlalu lama disimpan bisa menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme berbahaya, termasuk jamur dan bakteri.

Kejadian tragis ini juga menunjukkan bahwa meskipun kelapa tampak sehat dari luar, kondisi dalam kelapa bisa sangat berbeda jika sudah disimpan terlalu lama. Terlebih lagi, jika kondisi penyimpanan tidak ideal, maka risiko pertumbuhan jamur yang berbahaya seperti Arthrinium saccharicola bisa terjadi tanpa disadari.

Menurut ahli kesehatan, jamur ini dapat menghasilkan senyawa beracun yang mempengaruhi sistem saraf dan otak. Jika senyawa racun tersebut masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, maka kerusakan yang terjadi pada organ tubuh, terutama otak, bisa sangat parah dan berpotensi menyebabkan kematian. Kondisi ini menjadi sangat berbahaya karena tidak ada penawar yang dapat menangkal efek racun tersebut.

Pentingnya Menjaga Kualitas Makanan dan Minuman

Insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kualitas dan kesegaran makanan dan minuman yang kita konsumsi. Meskipun terlihat tidak berbahaya, makanan atau minuman yang sudah basi atau rusak bisa mengandung patogen atau racun yang dapat membahayakan tubuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan tanggal kedaluwarsa atau cara penyimpanan yang tepat agar makanan dan minuman tetap aman dikonsumsi.

Selain itu, penting juga untuk menghindari konsumsi bahan makanan yang sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti bau tidak sedap, perubahan warna, atau tekstur yang aneh. Jika Anda menemukan makanan atau minuman yang sudah tidak layak konsumsi, lebih baik untuk membuangnya daripada mempertaruhkan kesehatan Anda.

Kisah pria di Denmark yang meninggal akibat meminum air kelapa basi ini menjadi pengingat betapa pentingnya kehati-hatian dalam memilih dan menyimpan makanan serta minuman. Meskipun air kelapa adalah minuman yang bermanfaat bagi kesehatan, air kelapa yang sudah basi atau rusak bisa menjadi penyebab keracunan yang sangat berbahaya. Terlebih lagi, kontaminasi jamur yang menghasilkan racun dapat menyebabkan kerusakan organ yang fatal, seperti yang terjadi pada pria tersebut.

Mari lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan dan minuman, serta memastikan bahwa produk yang kita konsumsi selalu dalam kondisi terbaik untuk mencegah risiko keracunan atau masalah kesehatan lainnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved