Sumber foto: iStock

Bahaya Phthalates: Kimia di Rumah yang Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Tanggal: 4 Mei 2025 08:54 wib.
Paparan terhadap bahan kimia sintetis yang sering digunakan dalam berbagai produk rumah tangga seperti wadah makanan, sabun, kosmetik, hingga mainan anak, dapat berisiko tinggi terhadap kesehatan, termasuk berkontribusi pada ratusan ribu kematian akibat penyakit jantung di seluruh dunia. Menurut sebuah studi global terbaru yang diterbitkan dalam jurnal eBiomedicine, senyawa kimia jenis phthalates, khususnya DEHP (Di(2-ethylhexyl)phthalate), ditemukan memiliki kaitan dengan lebih dari 356 ribu kematian akibat penyakit jantung pada tahun 2018, terutama di kalangan kelompok usia 55 hingga 64 tahun.

Phthalates adalah senyawa kimia yang sering digunakan dalam produk konsumen untuk memberikan sifat fleksibel pada plastik atau memperpanjang daya tahan aroma pada parfum dan kosmetik. Namun, bahan kimia ini juga diketahui dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung. Studi ini menjadi perhatian global karena memberikan bukti tambahan terkait dampak buruk paparan phthalates dalam jangka panjang terhadap kesehatan jantung.

Phthalates dan Dampaknya pada Kesehatan
Senyawa phthalates, yang sering disebut sebagai "bahan kimia di mana-mana," terdapat pada berbagai produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pipa PVC, lantai vinyl, wadah makanan, deterjen, hingga kosmetik adalah beberapa produk yang mengandung phthalates untuk meningkatkan fleksibilitas plastik atau ketahanan aroma. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan terhadap phthalates, khususnya DEHP, dapat memicu peradangan sistemik di pembuluh darah jantung, yang pada gilirannya memperburuk kondisi jantung yang sudah ada dan dapat menyebabkan kematian mendadak akibat penyakit jantung.

Dr. Leonardo Trasande, peneliti utama dari NYU Grossman School of Medicine, menyebutkan bahwa phthalates dapat merusak sistem tubuh yang vital. "Phthalates dapat memicu peradangan di pembuluh darah jantung, yang memperburuk kondisi yang sudah ada dan bahkan menyebabkan kematian mendadak," kata Dr. Trasande. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para ahli kesehatan global, mengingat phthalates sering kali tersebar luas di masyarakat dan dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai jalur.

Paparan Phthalates dan Penyakit Jantung
Studi ini memberikan wawasan baru mengenai dampak jangka panjang dari paparan DEHP terhadap peningkatan risiko penyakit jantung. Phthalates tidak hanya berkaitan dengan gangguan reproduksi atau asma pada anak-anak, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan jantung manusia. Salah satu temuan utama dari studi ini adalah bahwa paparan terhadap DEHP dapat mengganggu kadar hormon testosteron dalam tubuh. Hormon testosteron yang rendah diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama pada pria. Hal ini mengungkapkan kaitan yang belum banyak diketahui antara phthalates dan gangguan hormonal yang berpotensi memperburuk kondisi jantung.

Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya kesadaran akan paparan bahan kimia yang ada di sekitar kita, terutama dalam produk rumah tangga. Masyarakat seringkali tidak menyadari bahwa bahan kimia seperti phthalates dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang bersentuhan dengan plastik, udara yang tercemar, dan bahkan produk perawatan pribadi seperti sabun atau sampo. Hal ini menambah urgensi untuk mencari solusi guna mengurangi risiko yang dapat ditimbulkan oleh bahan kimia ini.

Tips Mengurangi Paparan Phthalates dalam Kehidupan Sehari-hari
Para ahli menyarankan sejumlah langkah praktis yang dapat diambil untuk mengurangi paparan phthalates dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara paling efektif adalah dengan menghindari pemanasan makanan dalam wadah plastik, baik di microwave maupun mesin pencuci piring. Pemanasan dapat menyebabkan bahan kimia dari plastik larut ke dalam makanan, meningkatkan risiko paparan. Selain itu, penggunaan wadah yang terbuat dari kaca, keramik, atau stainless steel menjadi alternatif yang lebih aman untuk menyimpan makanan, mengingat bahan-bahan tersebut tidak mengandung phthalates.

Selain itu, pilihlah produk perawatan pribadi yang bebas dari pewangi buatan. Banyak produk seperti losion, sabun, dan deterjen mengandung bahan kimia tambahan yang dapat memperburuk paparan phthalates. Oleh karena itu, memilih produk yang bebas pewangi buatan dan lebih alami akan lebih aman bagi kesehatan. Terakhir, sangat disarankan untuk menghindari penggunaan plastik dengan tanda nomor 3, 6, dan 7, yang dikenal mengandung phthalates dalam jumlah tinggi.

Selain pengurangan paparan dari produk rumah tangga, memilih makanan segar yang tidak kemasan atau olahan juga menjadi pilihan yang lebih baik. Makanan kemasan sering kali bersentuhan dengan plastik yang mengandung bahan kimia berbahaya, termasuk phthalates. Mengonsumsi makanan segar dapat membantu mengurangi risiko paparan yang berasal dari makanan yang dikemas dalam plastik.

Penyakit jantung tetap menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan faktor-faktor risiko yang ada semakin bervariasi. Paparan terhadap bahan kimia seperti phthalates, meski sering dianggap sepele, dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung, terutama jika terpapar dalam jangka panjang. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif untuk mengurangi paparan bahan kimia berbahaya ini sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah berbagai gangguan lainnya.

Mengubah kebiasaan sehari-hari untuk memilih produk yang lebih aman, menggunakan wadah yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya, serta mengurangi konsumsi makanan kemasan adalah cara-cara yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dari dampak buruk phthalates. Selain itu, menyebarkan kesadaran mengenai bahaya bahan kimia sintetis di sekitar kita juga akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi kita semua.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved