Sumber foto: Google

Bahaya Pernikahan Dini: Ancaman Serius bagi Kesehatan Reproduksi Remaja Putri

Tanggal: 1 Jun 2025 09:39 wib.
Tampang.com | Fenomena pernikahan dini masih kerap terjadi di berbagai daerah di Indonesia, meski pemerintah telah menetapkan batas minimal usia menikah. Berbagai alasan sosial, budaya, hingga ekonomi melatarbelakangi praktik pernikahan pada usia remaja ini. Namun, para ahli kesehatan terus mengingatkan bahwa pernikahan di usia muda memiliki dampak serius terhadap kesehatan reproduksi perempuan.


Organ Reproduksi Remaja Belum Siap, Risiko Medis Mengintai

Menurut dr. Indra Adi Susianto, MSi.Med., Sp.OG, kehamilan di usia remaja merupakan kondisi yang sangat rentan karena organ tubuh belum sepenuhnya siap untuk mengandung dan melahirkan anak. "Tubuh remaja masih dalam tahap perkembangan, dan sistem kardiovaskular mereka mungkin belum sepenuhnya mampu beradaptasi dengan kehamilan,” jelas dr. Indra, saat dihubungi pada Jumat (30/5/2025).

Kondisi ini meningkatkan risiko komplikasi serius seperti preeklamsia, yaitu tekanan darah tinggi dalam kehamilan yang dapat berkembang menjadi kejang (eklamsia) atau gangguan pada organ tubuh lainnya. Selain itu, dr. Indra juga menyebutkan bahwa remaja yang hamil lebih berisiko melahirkan bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Dalam beberapa kasus, risiko kematian janin juga meningkat secara signifikan, lantaran kondisi fisik remaja yang belum matang secara biologis untuk menjalani proses kehamilan dan persalinan.


Dampak Jangka Panjang pada Fisik dan Mental

Dampak kehamilan dini tidak hanya dirasakan selama masa kehamilan, tetapi juga bisa berpengaruh jangka panjang terhadap kesehatan fisik dan mental remaja. “Remaja hamil cenderung mengalami kekurangan gizi, infeksi organ kandungan, serta komplikasi lainnya,” ungkap dr. Indra.

Tak hanya itu, aspek psikologis pun turut terdampak. Remaja yang menjalani kehamilan bisa mengalami tekanan mental yang berat, seperti depresi. Dalam beberapa kasus, hal ini bahkan dapat berujung pada perilaku berisiko, termasuk kecenderungan untuk menggunakan narkoba dan alkohol sebagai bentuk pelarian dari stres.

Pernikahan dan kehamilan di usia remaja bukanlah perkara sepele. Selain berisiko tinggi terhadap kesehatan ibu dan bayi, dampaknya bisa berlangsung lama dan memengaruhi kualitas hidup perempuan di masa depan. Oleh karena itu, edukasi mengenai kesehatan reproduksi serta perlindungan terhadap anak-anak dari praktik pernikahan dini menjadi hal yang sangat penting untuk terus didorong oleh semua pihak.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved