Bahaya Obesitas Pada Anak Yang Wajib Orang Tua Ketahui

Bahaya Obesitas Pada Anak Yang Wajib Orang Tua Ketahui

Obesitas (kelebihan berat badan) disebabkan beberapa faktor tetapi utamanya adalah jika kita makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh disertai tubuh yang kurang bergerak. Kelebihan makanan ini akan diubah dan disimpan menjadi lemak dalam tubuh kita.

Obesitas tidak hanya dialami oleh orang dewasa, anak-anakpun dapat mengalaminya.   Ironisnya, banyak orang tua yang tidak peduli jika anak mereka mengalami kegemukan dan justru menganggapnya sebagai sesuatu yang lucu atau menggemaskan. Faktanya, kegemukan pada anak menimbulkan beberapa masalah yang cukup serius, berikut di bawah ini pembahasannya:

Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 merupakan sebuah penyakit kronis yang paling mungkin terjadi pada anak obesitas. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada sebelas anak. Sebelas anak yang sedang terserang diabetes dan membutuhkan lebih banyak insulin untuk menghilangkan ketergantungan terhadap pil diabetes.

Asma
Anak-anak yang kelebihan berat badan lebih berisiko terserang asma. Hal itu karena kelebihan lemak di dalam tubuh yang dapat berakibat anak rentan mengalami sesak napas.
Bobot tubuh berlebihan mendatangkan beban tambahan bagi paru-paru, menyebabkan munculnya asma.

Kolestrol dan tekanan darah tinggi

Anak obesitas biasanya mengkonsumsi makanan yang tidak sehat karena tingginya kandungan lemak dan gula. Kandungan inilah yang sangat aktif memicu risiko kolesterol dan tekanan darah tinggi. Kandungan lemak yang berlebih dari makanan memicu penumpukan plak dalam pembuluh darah. Jika hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Dan risiko selanjutnya adalah kemungkinan anak terserang stroke.

Perlemakan hati non-alkohol
Perlemakan hati non-alkohol merupakan penyakit organ hati karena masalah kegemukan yang dialami, bukan karena konsumsi alkohol. Penyakit ini mengakibatkan jaringan parut dan kerusakan hati. 

Gangguan pernapasan
Anak yang mengalami obesitas lebih rentan terkena masalah gangguan pernapasan. Sehingga, anak sering mendengkur saat tidur.