Bagaimana Cara Membedakan Lapar dan Lapar Emosional?
Tanggal: 20 Mei 2025 10:51 wib.
Lapar adalah sinyal alami yang diberikan oleh tubuh ketika kita membutuhkan makanan. Namun, tidak jarang kita mengalami apa yang dikenal sebagai lapar emosional, yaitu keinginan untuk makan yang dipicu oleh kondisi emosional daripada kebutuhan fisik. Memahami perbedaan antara lapar dan lapar emosional sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan dan menghindari kebiasaan makan yang tidak sehat.
Salah satu cara paling sederhana untuk membedakan antara lapar dan lapar emosional adalah dengan memperhatikan waktu dan situasi ketika keinginan makan muncul. Lapar fisik biasanya muncul secara bertahap. Misalnya, Anda mungkin mulai merasa sedikit kosong di perut, diikuti dengan rasa lapar yang semakin meningkat. Jika Anda melihat jam dan menyadari bahwa sudah beberapa saat sejak Anda terakhir kali makan, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda memang lapar.
Sebaliknya, lapar emosional seringkali datang tiba-tiba dan tanpa peringatan. Anda mungkin merasa ingin makan setelah melihat makanan, menghadapi situasi stres, atau bahkan saat merasa bosan. Lapar emosional biasanya lebih kuat dipengaruhi oleh suasana hati dan pikiran. Jika Anda merasa tidak nyaman atau sedih, Anda mungkin mencari makanan sebagai cara untuk menghibur diri, meskipun perut Anda tidak benar-benar kosong.
Cara lain untuk membedakan lapar dan lapar emosional adalah dengan memperhatikan jenis makanan yang Anda inginkan. Saat lapar fisiologis menyerang, Anda cenderung mencari makanan bergizi yang bisa memberikan energi dan kepuasan. Ini bisa berupa sayuran, buah-buahan, atau sumber protein. Namun, jika Anda mengalami lapar emosional, Anda mungkin cenderung ingin makanan yang kurang sehat, seperti makanan olahan, makanan manis, atau camilan, yang sering kali lebih mudah dijangkau dan memuaskan keinginan instan.
Sebagian orang juga menggunakan makanan sebagai cara untuk mengatasi emosi. Misalnya, ketika merasa sedih atau cemas, beberapa orang mungkin merasa terpaksa untuk mencari makanan sebagai pelarian. Dalam kondisi ini, sangat penting untuk menyadari bahwa kebutuhan emosional Anda bukanlah sinyal untuk makan. Menghadapi dan mengelola emosi secara langsung dapat menjadi solusi yang lebih sehat.
Satu lagi cara untuk membedakan lapar dari lapar emosional adalah dengan menerapkan teknik ‘mindful eating’ atau makan dengan kesadaran. Cobalah untuk berhenti sejenak sebelum mengambil makanan. Tanyakan kepada diri sendiri, “Apakah saya benar-benar lapar?” atau “Apakah saya makan karena saya merasa cemas atau stres?” Dengan mempertanyakan motivasi di balik keinginan Anda untuk makan, Anda dapat lebih memahami apakah dorongan tersebut berasal dari kebutuhan fisik atau emosi.
Juga, perhatikan durasi rasa lapar. Jika Anda merasa lapar dan memutuskan untuk menunggu sejenak sebelum makan, lihat apakah rasa lapar tersebut hilang. Rasa lapar fisik biasanya tidak akan hilang tanpa asupan makanan, sementara lapar emosional bisa mereda seiring waktu ketika Anda mulai melakukan aktivitas lain atau berfokus pada perasaan yang mendasarinya.
Dengan memahami perbedaan antara lapar dan lapar emosional, Anda dapat mengembangkan hubungan yang lebih sehat dengan makanan. Mengidentifikasi sinyal yang diberikan tubuh membantu Anda mengubah kebiasaan makan serta meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik secara keseluruhan. Pengakuan ini juga bisa menjadi langkah awal untuk mengelola emosi secara lebih efektif dan menemukan cara alternatif untuk mengatasi stres atau kebosanan tanpa melibatkan makanan.