Awas! Ikan Favorit di Meja Makan Ternyata Mengandung Racun Tak Terlihat, Ini Daftar Lengkapnya
Tanggal: 13 Mei 2025 23:53 wib.
Ikan telah lama dikenal sebagai sumber protein sehat yang kaya nutrisi dan rendah lemak jenuh. Kandungan omega-3 dalam ikan juga sangat baik untuk kesehatan jantung dan perkembangan otak. Namun, di balik manfaatnya yang melimpah, ada bahaya tersembunyi yang perlu diwaspadai: paparan merkuri.
Merkuri merupakan unsur logam berat yang terdapat secara alami di alam, termasuk di udara, tanah, dan perairan. Namun, aktivitas manusia seperti pembakaran batu bara, limbah industri, dan pencemaran laut menyebabkan peningkatan kadar merkuri di lingkungan. Tak hanya itu, fenomena alam seperti letusan gunung berapi juga bisa melepaskan merkuri ke atmosfer.
Seiring waktu, merkuri ini terakumulasi dalam rantai makanan laut. Artinya, ikan yang kita konsumsi setiap hari bisa saja mengandung merkuri, bahkan dalam jumlah yang membahayakan kesehatan tubuh.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), beberapa jenis ikan mengandung kadar merkuri yang tinggi. Meskipun masih dijual bebas di pasar dan kerap diolah menjadi berbagai masakan lezat, konsumsi ikan-ikan ini secara berlebihan dapat menimbulkan dampak serius, terutama pada sistem saraf dan perkembangan janin.
Berikut ini adalah daftar 10 jenis ikan dengan kandungan merkuri tinggi yang sebaiknya diwaspadai:
1. Tuna (0,350 ppm)
Tuna adalah ikan yang sering dijumpai di berbagai hidangan, mulai dari sushi hingga steak ikan. Namun, beberapa jenis tuna seperti albacore memiliki kandungan merkuri yang cukup tinggi. Bagi ibu hamil, anak-anak, dan lansia, konsumsi tuna sebaiknya dibatasi.
2. King Mackerel (0,730 ppm)
Berbeda dari makarel kalengan yang umum ditemukan di toko, King Mackerel adalah ikan besar yang sering menjadi buruan para pemancing. Ukurannya bisa mencapai 40 kilogram. Sayangnya, kandungan merkuri di dalam tubuhnya tergolong tinggi, sehingga sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin.
3. Bigeye Tuna atau Tuna Mata Besar (0,689 ppm)
Jenis tuna ini memiliki bentuk memanjang dan kekar, dengan ukuran tubuh yang bisa mencapai dua meter lebih. Rasanya memang lezat dan sering dijadikan bahan utama dalam makanan Jepang, tetapi tingginya kandungan merkuri menjadikannya salah satu ikan yang perlu dihindari.
4. Lobster (0,166 ppm)
Sebagai salah satu makanan laut mewah yang banyak digemari, lobster memang menggoda. Namun, lobster termasuk seafood yang memiliki kadar merkuri sedang. Konsumsinya harus dikendalikan, terutama untuk kelompok yang rentan terhadap logam berat.
5. Swordfish atau Ikan Todak (0,995 ppm)
Ikan ini dikenal dengan daging tebal dan rasa gurih yang nikmat, kerap disajikan dalam bentuk steak. Sayangnya, ikan todak termasuk dalam kategori ikan dengan kandungan merkuri tinggi, hampir mendekati 1 ppm, sehingga konsumsinya harus sangat dibatasi.
6. Hiu (0,979 ppm)
Meski jarang ditemukan di menu sehari-hari, daging ikan hiu tetap dikonsumsi di beberapa daerah dan restoran. Namun, predator laut ini juga termasuk dalam daftar ikan dengan merkuri tinggi. Konsumsi daging hiu bisa meningkatkan risiko akumulasi logam berat dalam tubuh.
7. Tilefish atau Ikan Jabad (1,123 ppm)
Tilefish merupakan salah satu ikan dengan kadar merkuri tertinggi dalam daftar ini. Hidupnya yang panjang memungkinkan logam berat menumpuk dalam tubuhnya. Oleh karena itu, konsumsi ikan ini sebaiknya dihindari, apalagi oleh ibu hamil dan anak-anak.
8. Orange Roughy (0,571 ppm)
Ikan ini hidup di kedalaman laut dan memiliki umur yang sangat panjang, bahkan bisa mencapai 150 tahun. Kondisi tersebut membuatnya rentan menyerap merkuri dalam jangka waktu yang lama. Walau jarang dikenal di Indonesia, orange roughy dijual di berbagai pasar global.
9. Marlin (0,485 ppm)
Ikan marlin memiliki daging yang lezat, lembut, dan juicy dengan cita rasa laut yang khas. Namun, seperti banyak predator laut lainnya, ikan ini juga menyimpan kandungan merkuri dalam jumlah signifikan, dan harus dikonsumsi dengan hati-hati.
10. Barramundi atau Ikan Bass (0,167 ppm)
Ikan yang banyak ditemukan di Asia Tenggara dan kawasan Pasifik Barat ini sering dijadikan menu harian. Meski kadar merkurinya tergolong sedang, tetap perlu diwaspadai jika dikonsumsi terlalu sering.
Mengapa Kandungan Merkuri di Ikan Perlu Diwaspadai?
Merkuri bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama jika menumpuk dalam tubuh dalam jangka panjang. Efeknya bisa mengganggu sistem saraf pusat, menurunkan daya ingat, dan memperburuk fungsi ginjal. Bagi ibu hamil, merkuri dapat mengganggu perkembangan otak janin dan sistem saraf bayi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang tinggi kandungan merkurinya dan mengatur pola konsumsi seafood dengan lebih bijak. Pilihlah ikan yang lebih aman dan rendah merkuri, seperti salmon, sarden, atau ikan kembung.