Asam Lemak Omega-3 Tunjukan Efek Antiinflamasi
Tanggal: 27 Agu 2017 11:48 wib.
Asam lemak omega-3, yang terutama kita dapatkan melalui makan ikan berlemak, sudah lama dianggap baik untuk kesehatan kita. Uji klinis menunjukkan efek antiinflamasi yang menguntungkan pada pasien yang mengkonsumsi suplemen omega-3.
Penelitian terbaru dari NTNU mendukung penemuan sebelumnya, dan juga menemukan efek baru dari efek suplemen omega-3 dan bagaimana lipid ini meredam reaksi peradangan yang berbahaya di tubuh.
Meskipun banyak penelitian diet dan klinis yang dipublikasikan, kita masih belum sepenuhnya mengerti bagaimana asam lemak omega-3 mempengaruhi sel kita dan jika ini bervariasi dari orang ke orang, antara orang sehat dan sakit, atau apakah mekanisme tindakan bervariasi pada jaringan yang berbeda dan sel. Yang paling kita yakini adalah bahwa asam lemak omega-3 bisa meredam reaksi inflamasi. Reaksi inflamasi sangat penting dalam memerangi infeksi, tapi bisa berbahaya jika diaktifkan terlalu kuat atau dengan tidak adanya bakteri dan virus, seperti pada penyakit autoimun dan transplantasi organ.
Makrofag, yang merupakan sel imun yang hidup di semua jaringan dan organ tubuh, memainkan peran kunci dalam mengkoordinasikan reaksi inflamasi dalam tubuh dan memantau segala sesuatu yang terjadi di jaringan tubuh kita. Makrofag mengubah informasi yang mereka dapatkan melalui berbagai sensor atau reseptor di permukaannya hingga sekresi berbagai zat sinyal mirip hormon yang mengendalikan semua bagian reaksi inflamasi.
Dengan mempelajari makrofag yang diisolasi dari tikus dan manusia, peneliti menemukan bahwa asam lemak omega-3 mengaktifkan autophagy dan secara khusus mempengaruhi beberapa protein yang mengubah sinyal. Selanjutnya, peneliti menemukan bahwa asam lemak omega-3 mengurangi banyak mekanisme peradangan di dalam makrofag, namun terutama mengurangi apa yang dikenal sebagai respons interferon tipe 1.