Apakah Wanita Hamil Boleh Lari? Tentu Saja Boleh Asalkan...
Tanggal: 8 Mar 2018 03:39 wib.
Lari adalah salah satu olahraga paling murah dan mudah untuk dilakukan dimana saja. Biasanya lari dilakukan oleh orang yang sehat dan tidak punya beban. Namun, bagaimana jika lari itu dilakukan oleh wanita hamil? Apakah boleh wanita hamil melakukan jogging?
Mungkin sebagian dari kamu berkata tidak boleh dan sebagian mengatakan boleh. Namun, pada kenyataannya adalah wanita hamil diperbolehkan lari. Ya, tentu saja lari yang dimaksud tidak sama dengan lari yang dilakukan oleh orang yang tidak hamil. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan menjadi batas bagi wanita hamil ketika memutuskan untuk berlari. Berikut syarat menurut dokter olahraga Christine Graf asal Jerman saat wanita hamil berlari.
1. Tempo
Kurangilah tempo berlari agar detak jantung Anda tetap aman dan napas tidak terengah-engah. Sebaiknya detak jantung Anda tidak boleh lebih dari 140 detak per menit. Untuk lebih akurat, ada baiknya menggunakan alat pengukur detak jantung.
2. Perhatikan Jarak Lari
Bukan hanya tempo, ibu-ibu hamil pun perlu memerhatikan jarak lari. Ketika kehamilan memasuki trimester kedua dan berat badan sudah mulai betambah, janganlah ambisius. Anda perlu mengurangi jarak berlari. Patokan jarak amannya adalah 30 menit berlari dengan kecepatan sedang. Lakukan hal ini tiga kali sepekan.
3. Perhatikan Medan
Wanita hamil rentan terhadap cedera saat lari. Hal tersebut dikarenakan tubuh memproduksi hormon yang melonggarkan persendian kaki, lutut, dan pinggul. Jadi, berlatihlah di atas permukaan yang lembut. Tidak disarankan untuk berlari di medan curam atau naik-turun. Satu hal lagi, jangan lupa untuk menggunaan sepatu yang baik.
4. Turuti Kata Tubuh
Mendengarkan “kata” tubuh adalah salah satu hal penting ketika berlari. Meskipun sedikit saja terasa sakit, jangan diremehkan karena itu bisa menimbulkan dampak yang lebih buruk buat tubuh. Jika badan sudah memberikan sinyal bahaya, maka jangan memaksakan diri. Segeralah berhenti berlari. Bagian tubuh yang rentan kala hamil adalah pinggul, lutut, serta pangkal paha. Bila rasa sakit berlanjut dan timbul sesak napas, konsultasilah ke dokter.
5. Minta Saran Dokter
Hal utama yang perlu dilakukan ibu hamil sebelum memulai berlari adalah konsultasi lebih dulu ke dokter. Jika tidak ada riwayat keguguran dan dokter sudah memberi lampu hijau, berarti Anda boleh berlari. Tetapi perlu diingat, tidak boleh lari dengan tenaga berlebihan. Jangan pula berlari di udara sangat panas atau sangat dingin.