Sumber foto: Canva

Apakah Makan Malam Benar-benar Membuat Gemuk?

Tanggal: 10 Feb 2025 10:20 wib.
Makan malam merupakan salah satu waktu makan yang tidak bisa diabaikan, terutama bagi mereka yang memiliki rutinitas padat. Namun, masih ada anggapan bahwa makan malam dapat menyebabkan kenaikan berat badan, atau lebih dikenal dengan istilah gemuk. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat beberapa faktor yang mempengaruhi bagaimana makan malam dapat berdampak pada berat badan seseorang.

Pertama-tama, mari kita perhatikan ketika kita berbicara tentang berat badan, kita sebenarnya berbicara tentang keseimbangan kalori. Setiap orang memiliki kebutuhan kalori yang berbeda-beda, bergantung pada usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan faktor lainnya. Jika kamu mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang kamu bakar, maka kemungkinan untuk mengalami peningkatan berat badan tentu lebih besar. Oleh karena itu, makan malam tidak secara langsung membuat kita gemuk; yang menjadi masalah adalah jumlah dan jenis makanan yang kita konsumsi.

Banyak orang yang cenderung mengonsumsi makanan tinggi kalori saat makan malam. Misalnya, makanan yang digoreng, makanan cepat saji, atau hidangan yang kaya akan lemak dan gula. Jika kamu secara teratur menikmati jenis makanan ini di waktu makan malam dan juga tidak aktif secara fisik, maka dapat memicu peningkatan berat badan. Sebaliknya, jika kamu memilih makanan yang lebih sehat dan seimbang, makan malam bisa menjadi bagian penting dari diet yang sehat.

Selain jenis makanan, waktu makan malam juga dapat berpengaruh. Jika kamu sering makan larut malam—misalnya, setelah pukul 8 malam—dan tidak memberi cukup waktu untuk tubuh mencerna makanan sebelum tidur, itu bisa menjadi faktor risiko. Metabolisme tubuh cenderung melambat saat kita tidur, sehingga makanan yang tidak dicerna dengan baik dapat disimpan sebagai lemak. Namun, ini bukan berarti kita harus menghindari makan malam sepenuhnya; melainkan kita perlu mengatur waktu dan porsi makan.

Kebiasaan makan juga berpengaruh pada penambahan berat badan. Banyak orang yang makan malam sambil menonton televisi atau menggunakan gadget, yang dapat menyebabkan mereka makan secara berlebihan tanpa menyadari seberapa banyak yang telah dikonsumsi. Makan dengan kehadiran gangguan dapat membuat seseorang kehilangan jejak porsi yang diambil, sehingga peningkatan asupan kalori tak terhindarkan.

Ada pula yang menganggap menunda makan malam sebagai strategi untuk menurunkan berat badan, namun hal ini bisa kontraproduktif. Menunda makan malam terlalu lama bisa menyebabkan rasa lapar yang berlebihan, yang pada akhirnya memicu makan berlebihan saat kamu akhirnya duduk untuk makan. Ini membantu menjelaskan mengapa lebih baik memiliki pola makan teratur, termasuk di waktu makan malam.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah kualitas tidur. Penelitian menunjukkan bahwa tidur yang kurang berkualitas sering kali berhubungan dengan peningkatan berat badan. Ketika kita kurang tidur, hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin dan leptin, bisa menjadi tidak seimbang. Penurunan kualitas tidur juga dapat membuat kita lebih cenderung menginginkan makanan yang tidak sehat saat makan malam.

Terakhir, aktivitas fisik juga memegang peranan penting dalam menjaga berat badan. Jika kamu aktif bergerak di siang hari dan tetap menjaga kebiasaan sehat di waktu makan malam, maka risiko untuk mengalami peningkatan berat badan menjadi lebih kecil. Jadi, makan malam tidak semata-mata penyebab kegemukan, tetapi bagaimana kita mengatur pola makan dan hidup secara keseluruhan yang berkontribusi pada berat badan kita.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved