Apakah Berkeringat Bisa Menurunkan Demam?
Tanggal: 27 Jan 2025 15:02 wib.
Tampang.com | Kamu mungkin pernah mendengar orang mengatakan bahwa demam bisa cepat turun lewat berkeringat. Karenanya, beberapa orang memilih memakai jaket tebal atau menyelimuti tubuh dengan harapan suhu tubuh kembali normal. Tapi, apakah benar berkeringat efektif untuk menurunkan demam? Mari kita bahas lebih jauh tentang mitos dan fakta ini.
Tubuh manusia memiliki sistem pengatur suhu alami yang dikendalikan oleh hipotalamus Saraf Autoonom di otak. Saat demam, tubuh menaikkan suhu sebagai respons terhadap infeksi bakteri atau virus. Proses ini membantu memperkuat mekanisme imun tubuh dalam melawan patogen yang masuk.
Berkeringat sendiri merupakan salah satu cara tubuh untuk menjaga suhu agar tetap stabil. Tetesan keringat yang keluar melalui pori-pori kulit menarik panas tubuh saat menguap, sehingga memberikan efek pendinginan. Namun, penting untuk dipahami bahwa berkeringat lebih banyak belum tentu menurunkan demam.
Mitos dan Fakta, Berkeringat dan Demam
Mitos: Menggunakan pakaian tebal atau selimut akan membuatmu berkeringat dan menurunkan suhu tubuh.
Fakta: Memakai pakaian tebal hanya membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat tanpa benar-benar menurunkan suhu tubuh. Sebaliknya, ini bisa menyebabkan dehidrasi, yang memperburuk kondisi tubuh saat demam.
Mitos: Kamu harus berkeringat untuk mengeluarkan racun penyebab demam.
Fakta: Ide bahwa keringat dapat mengeluarkan racun adalah mitos. Berkeringat adalah mekanisme tubuh untuk mendinginkan diri, bukan untuk mengeluarkan patogen atau racun. Penurunan demam terjadi karena tubuh mulai mengatasi infeksi, bukan karena keluarnya keringat.
Mitos: Keringat menandakan demam mulai sembuh.
Fakta: Berkeringat sering terjadi saat suhu tubuh mulai kembali normal. Namun, itu bukan jaminan bahwa infeksi telah sepenuhnya teratasi.
Orang yang sedang demam biasanya merasa lemas, lesu, dan cenderung dehidrasi. Menggunakan cara-cara yang memaksa tubuh berkeringat, seperti memakai pakaian tebal atau meningkatkan aktivitas, hanya akan memperburuk kondisi tubuh. Cairan tubuh yang hilang karena keringat berlebih dapat menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit, yang penting untuk fungsi organ tubuh.
Daripada fokus pada berkeringat, ada langkah-langkah aman yang bisa kamu lakukan untuk membantu tubuh kembali normal:
Tetap terhidrasi: Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
Gunakan pakaian ringan: Pakaian yang nyaman membantu tubuh mengatur suhu tanpa memerangkap panas berlebih.
Kompres hangat: Gunakan kompres hangat pada dahi atau leher untuk membantu menenangkan tubuh.
Istirahat cukup: Biarkan tubuh fokus melawan infeksi dengan beristirahat.
Obat penurun demam: Minum obat seperti paracetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan.
Berkeringat bukanlah cara utama untuk menurunkan demam. Penurunan suhu tubuh terjadi ketika infeksi mulai teratasi, bukan karena cairan yang keluar melalui keringat. Fokuslah pada cara-cara yang aman dan efektif untuk mendukung tubuh dalam proses penyembuhan. Jika demam berlangsung lebih dari tiga hari atau disertai gejala berat, segera konsultasikan dengan dokter.