Sumber foto: Google

Apakah Angin Duduk Bisa Menyebabkan Kematian?

Tanggal: 19 Agu 2024 20:07 wib.
Angin duduk, atau dalam istilah medis disebut dengan angina pectoris, merupakan kondisi yang seringkali dianggap sepele oleh banyak orang. Namun, sebenarnya angin duduk dapat lebih berbahaya daripada hanya sekadar masuk angin. Gejalanya yang bisa menyerupai masuk angin membuat banyak orang terlambat dalam menangani kondisi ini. Tidak hanya itu, angin duduk umumnya juga menjadi tanda dari penyakit arteri koroner atau penyakit jantung koroner yang dapat membahayakan nyawa seseorang.

Apakah angin duduk bisa menyebabkan kematian? Angin duduk bukanlah sebuah penyakit, melainkan merupakan gejala yang menyatakan adanya kekurangan aliran darah ke jantung. Dalam kondisi normal, jantung membutuhkan suplai oksigen yang cukup melalui aliran darah untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Namun, pada saat terjadi penyumbatan pada pembuluh darah jantung akibat penumpukan plak atau aterosklerosis, aliran darah ke jantung bisa terganggu. Hal ini menyebabkan gejala-gejala seperti nyeri dada, sesak napas, dan ketidaknyamanan di daerah dada yang seringkali dianggap sebagai masuk angin.

Sayangnya, angin duduk seringkali diabaikan atau dianggap remeh. Padahal, angin duduk tidak boleh dianggap enteng karena dapat menjadi tanda dari penyakit yang lebih serius, yaitu penyakit arteri koroner atau penyakit jantung koroner. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab utama kematian di berbagai negara di dunia. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah jantung mengalami penyumbatan yang signifikan, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan kematian mendadak.

Penting untuk diingat bahwa angin duduk bukanlah sebuah kondisi yang dapat diabaikan begitu saja. Jika seseorang mengalami gejala angin duduk, seperti nyeri dada, sesak napas, atau ketidaknyamanan di daerah dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Dokter dapat melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk EKG, tes darah, dan tes pencitraan jantung untuk menentukan apakah gejala yang dialami merupakan angin duduk atau tanda dari masalah jantung yang lebih serius.

Selain itu, penanganan angin duduk juga memerlukan perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat. Dokter dapat merekomendasikan pola makan sehat, olahraga teratur, pengendalian stres, dan penggunaan obat-obatan untuk mengatasi angin duduk. Dalam beberapa kasus, intervensi medis seperti angioplasti atau operasi bypass jantung mungkin diperlukan untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah jantung yang menyebabkan angin duduk.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved