Sumber foto: Canva

Apa yang Terjadi Jika Kita Tidak Makan Cukup Protein?

Tanggal: 20 Mei 2025 10:50 wib.
Protein merupakan salah satu makronutrien yang sangat penting bagi tubuh manusia. Selain berfungsi sebagai bahan bangunan bagi sel-sel tubuh, protein juga memiliki berbagai peran vital lainnya, seperti memproduksi enzim, hormon, dan membantu sistem kekebalan tubuh. Namun, banyak orang yang masih kurang menyadari betapa pentingnya asupan protein yang cukup dalam pola makan sehari-hari. Lalu, apa yang terjadi jika kita tidak makan cukup protein?

Salah satu dampak langsung dari tidak cukup protein adalah penurunan massa otot. Protein berperan dalam sintesis otot, dan jika asupan protein tidak mencukupi, tubuh akan mulai memecah otot untuk memenuhi kebutuhan asam amino. Hal ini bisa menyebabkan kelemahan otot dan penurunan kekuatan fisik. Bagi mereka yang aktif berolahraga atau berusaha membangun massa otot, kekurangan protein bisa menjadi penghalang yang serius dalam mencapai tujuan kebugaran mereka.

Tidak hanya berdampak pada massa otot, kurangnya asupan protein juga dapat memengaruhi metabolisme tubuh. Protein adalah makronutrien dengan fitur termogenik tinggi, yang berarti tubuh membakar lebih banyak kalori dalam proses mencerna dan memetabolisme protein dibandingkan dengan karbohidrat atau lemak. Jika tidak cukup protein masuk ke dalam tubuh, maka metabolisme bisa melambat, yang berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan.

Dampak lainnya dari tidak cukup protein adalah gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Tubuh membutuhkan protein untuk memproduksi antibodi dan senyawa yang membantu melawan infeksi. Ketika asupan protein tidak mencukupi, sistem imun dapat menjadi lemah, sehingga seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Bahkan, kondisi ini bisa menghambat proses penyembuhan ketika seseorang sakit atau terluka.

Kekurangan protein juga dapat berdampak pada kesehatan kulit, rambut, dan kuku. Protein berfungsi sebagai komponen struktural untuk kulit, rambut, dan kuku. Jika tidak cukup protein, Anda mungkin akan mengalami masalah seperti rambut rontok, kulit kering, atau kuku yang rapuh. Dalam jangka panjang, ini bisa menurunkan kualitas hidup seseorang karena penampilan fisik yang kurang baik.

Bagi orang dewasa, kurangnya asupan protein dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai kwashiorkor, yakni suatu bentuk malnutrisi yang diakibatkan oleh kekurangan protein meskipun asupan kalori mungkin masih cukup. Gejala-gejalanya meliputi pembengkakan perut, perubahan warna rambut, dan masalah pada kulit. Dalam kasus yang lebih parah, kondisi ini bisa berujung pada masalah serius yang memerlukan perhatian medis.

Tidak hanya itu, bagi anak-anak, kurangnya asupan protein dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Protein sangat penting dalam pembentukan otot dan jaringan baru. Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup protein mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik dan kognitif, yang dapat berimplikasi pada kemampuan belajar mereka di sekolah.

Asupan protein yang cukup juga berperan dalam menjaga keseimbangan hormon. Banyak hormon dan neurotransmitter yang terbuat dari protein atau asam amino, dan kurangnya unsur ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang bisa memengaruhi mood dan kesehatan mental. Beberapa orang mungkin mengalami gejala seperti depresi, kecemasan, atau bahkan gangguan tidur jika asupan protein mereka tidak memadai.

Dengan berbagai konsekuensi yang bisa terjadi akibat tidak cukup protein, menjadi semakin jelas betapa pentingnya untuk memenuhi kebutuhan protein dalam setiap pola makan. Pastikan untuk menyertakan sumber protein berkualitas, seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, serta sumber nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, dalam pola makan sehari-hari untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved