Apa yang menyebabkan anemia?
Tanggal: 26 Mei 2025 12:30 wib.
Anemia adalah kondisi medis yang ditandai dengan rendahnya jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam darah, yang dapat mengakibatkan kurangnya oksigen yang disalurkan ke seluruh tubuh. Kondisi ini mungkin tampak sepele, tetapi dapat berpengaruh besar pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Salah satu cara untuk memahami anemia adalah dengan mengetahui berbagai penyebab anemia yang ada.
Salah satu penyebab anemia yang paling umum adalah kekurangan zat besi. Zat besi adalah komponen penting dalam pembentukan hemoglobin, yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen dalam darah. Ketika tubuh kekurangan zat besi, produksi hemoglobin bisa terganggu, dan ini bisa menyebabkan anemia ferropenik. Kekurangan zat besi seringkali terjadi pada wanita hamil, wanita yang mengalami menstruasi berat, atau individu yang memiliki pola makan yang tidak seimbang.
Selain kekurangan zat besi, anemia juga bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin tertentu, terutama vitamin B12 dan folat. Kedua nutrisi ini penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan vitamin B12 dapat disebabkan oleh malabsorpsi, defisiensi diet, atau bahkan kondisi autoimun seperti anemia pernisiosa. Folat yang rendah, di sisi lain, sering kali terjadi pada orang dengan pola makan yang tidak sehat atau wanita yang hamil dan tidak mendapatkan cukup folat.
Penyebab anemia lainnya adalah penyakit kronis. Seseorang yang menderita penyakit hati, ginjal, kanker, atau penyakit inflamasi kronis seperti arthritis dapat mengalami anemia sebagai bagian dari respons tubuh terhadap penyakit tersebut. Dalam banyak kasus, penyakit ini mengganggu produksi sel darah merah atau memperpendek umur sel darah merah yang ada, sehingga menyebabkan anemia.
Gangguan pada sumsum tulang juga dapat menjadi penyebab anemia. Sumsum tulang adalah tempat di mana sel darah merah diproduksi. Penyakit seperti leukemia, myelodysplastic syndromes, atau aplastic anemia dapat mengganggu fungsi normal sumsum tulang, sehingga mengurangi produksi sel darah merah. Kondisi ini sering kali membutuhkan intervensi medis yang lebih intensif untuk mengembalikan produksi sel darah merah yang normal.
Infeksi juga dapat menjadi penyebab anemia. Beberapa infeksi serius, seperti malaria, dapat merusak sel darah merah secara langsung. Infeksi lainnya bisa mempengaruhi produksi sel darah merah dengan mengganggu fungsi organ-organ yang berperan dalam pembentukan darah, seperti hati dan limpa. Pada kasus tertentu, infeksi berkepanjangan atau berat dapat mengarah pada kondisi yang disebut anemia anemia.
Tak hanya pada orang dewasa, anemia juga dapat terjadi pada anak-anak akibat kekurangan zat gizi dalam pola makan mereka, atau karena adanya kondisi medis yang mendasari. Anemia pada anak penting untuk diwaspadai karena dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Penyebab anemia pada anak sering kali berkaitan dengan kekurangan zat besi dan vitamin.
Penyebab anemia juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Beberapa bentuk anemia, seperti anemia sel sabit atau thalassemia, merupakan kondisi keturunan yang memengaruhi produksi sel darah merah atau hemoglobin. Anemia semacam ini membutuhkan pendekatan pengobatan yang berbeda dan sering kali melibatkan pemantauan medis yang lebih mendalam.
Dalam memahami penyebab anemia, penting untuk menyadari bahwa diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai sangatlah penting. Setiap individu mungkin memiliki kombinasi penyebab anemia yang berbeda, sehingga pendekatan pengobatan pun akan bervariasi. Mengenali gejala dan faktor risiko yang ada dapat membantu meningkatkan kesadaran akan kondisi ini dan mendorong individu untuk mencari bantuan medis jika diperlukan.