Sumber foto: Canva

Apa Saja Efek Samping dari Diet Ketat yang Perlu Diketahui?

Tanggal: 10 Feb 2025 10:03 wib.
Diet ketat semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat. Meskipun dapat memberikan hasil yang terlihat dalam waktu singkat, diet ini juga memiliki berbagai efek samping yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memutuskan untuk menjalankannya. Banyak orang tidak menyadari bahwa diet ketat dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka. Berikut adalah beberapa efek samping dari diet ketat yang penting untuk diketahui.

Salah satu efek samping paling umum dari diet ketat adalah kelelahan. Ketika Anda membatasi asupan kalori dan nutrisi, tubuh Anda mungkin tidak mendapatkan energi yang cukup untuk berfungsi dengan baik. Kelelahan ini bisa membuat Anda merasa malas dan kurang produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Selain itu, kurangnya energi juga dapat mempengaruhi performa Anda dalam berolahraga, yang pada gilirannya dapat mengganggu pencapaian tujuan kebugaran Anda.

Efek lainnya adalah perubahan suasana hati. Diet ketat sering kali membatasi makanan yang dapat Anda nikmati, yang dapat berkontribusi pada perasaan frustrasi, cemas, atau bahkan depresi. Bila asupan karbohidrat berkurang secara drastis, Anda juga dapat mengalami penurunan kadar serotonin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Hal ini dapat menyebabkan suasana hati yang tidak stabil dan rasa cemas yang meningkat.

Masalah pencernaan juga merupakan efek samping yang mungkin terjadi akibat diet ketat. Banyak diet ketat mengurangi asupan serat yang didapat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Penurunan serat dalam diet dapat menyebabkan sembelit, kembung, dan masalah pencernaan lainnya. Hal ini tentu tidak nyaman dan bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.

Diet ketat juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi. Ketika Anda mengurangi makanan tertentu, kemungkinan Anda kehilangan asupan vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kerontokan rambut, masalah kulit, dan bahkan gangguan sistem imun. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan asupan gizi yang cukup, meskipun Anda sedang menjalani diet ketat.

Untuk beberapa orang, diet ketat dapat memicu perilaku makan yang tidak sehat. Rasa lapar yang ekstrem karena pembatasan kalori dapat menyebabkan seseorang mengembangkan pola makan binging atau overeating setelah periode diet. Perilaku ini dapat mengarah pada siklus diet yang tidak sehat dan hubungan yang buruk dengan makanan. 

Kadar gula darah yang tidak stabil juga merupakan efek samping dari diet ketat yang perlu diperhatikan. Ketika Anda mengurangi karbohidrat secara signifikan, tubuh Anda dapat mengalami fluktuasi kadar gula darah yang drastis. Hal ini dapat memicu rasa lapar yang berlebihan atau keinginan untuk makan makanan yang manis. Bagi mereka yang memiliki riwayat diabetes atau masalah metabolisme lainnya, perubahan ini bisa berisiko tinggi.

Terakhir, diet ketat dapat memperburuk masalah kesehatan yang sudah ada. Jika seseorang memiliki kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung atau diabetes, membatasi makanan tanpa pengawasan medis dapat berbahaya. Peningkatan stres pada sistem tubuh dapat memperburuk kondisi yang ada dan menambah risiko komplikasi.

Dengan semua efek samping dari diet ketat yang mungkin terjadi, penting untuk mempertimbangkan pendekatan yang lebih seimbang dan berkelanjutan terhadap penurunan berat badan. Memahami risiko dari diet ketat ini dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik untuk kesehatan jangka panjang Anda.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved