Sumber foto: Canva

Apa Efek Multitasking Terhadap Kesehatan Mental?

Tanggal: 23 Mei 2025 08:25 wib.
Di era digital saat ini, multitasking telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Banyak orang percaya bahwa mampu melakukan beberapa tugas sekaligus adalah salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas. Namun, seiring dengan meningkatnya popularitas multitasking, muncul juga pertanyaan mengenai efeknya terhadap kesehatan mental. Artikel ini akan membahas dampak positif dan negatif dari multitasking terhadap kesehatan mental.

Salah satu efek positif dari multitasking adalah peningkatan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai tuntutan yang datang secara bersamaan. Dalam lingkungan kerja yang cepat, individu yang mampu beralih antara berbagai tugas mungkin tampak lebih efisien. Keterampilan administrasi yang baik dan kemampuan untuk menyelesaikan beberapa tugas sekaligus sering kali dipuji di tempat kerja. Namun, apakah peningkatan kemampuan ini sebanding dengan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan?

Dari sudut pandang psikologis, multitasking dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres. Ketika seseorang berusaha untuk mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu, otak mereka harus bekerja lebih keras untuk membagi fokus dan perhatian. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan mental, yang tidak hanya mempengaruhi kinerja individu, tetapi juga dapat mengakibatkan masalah kesehatan mental jangka panjang, seperti kecemasan dan depresi. Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak melakukan multitasking dapat mengganggu kemampuan kita untuk fokus, yang pada gilirannya dapat mengurangi produktivitas secara keseluruhan.

Selain itu, efek negatif multitasking terhadap kesehatan mental juga terlihat pada perubahan dalam cara kita memproses informasi. Ketika multitasking, otak kita cenderung mengandalkan strategi pemrosesan informasi yang lebih dangkal. Misalnya, ketika seseorang mencoba untuk bekerja sambil memeriksa ponselnya, mereka mungkin tidak sepenuhnya menyerap informasi yang mereka perlu ingat. Dengan demikian, kemampuan untuk belajar dan mengingat informasi bisa terpengaruh, meningkatkan risiko mengalami kesulitan dalam tugas yang memerlukan pemikiran mendalam atau kreativitas.

Tidak hanya di lingkungan kerja, multitasking juga dapat mempengaruhi hubungan interpersonal. Saat berinteraksi dengan orang lain, menggunakan ponsel atau melakukan kegiatan lain secara bersamaan dapat mengurangi kualitas komunikasi. Interaksi yang kurang fokus dapat menyebabkan kespahaman dan mengurangi kedalaman hubungan. Jika seseorang terus-menerus teralihkan oleh berbagai hal, mereka mungkin tidak mampu hadir sepenuhnya dalam momen yang berharga, yang dapat berkontribusi pada perasaan isolasi dan ketidakpuasan emosional.

Sementara itu, sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association menemukan bahwa individu yang sering melakukan multitasking memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan perhatian. Ini berarti bahwa mereka dapat lebih sulit untuk berkonsentrasi pada satu tugas, sehingga mempengaruhi kinerja mereka dalam jangka panjang. Dampak dari terus-menerus mengalih perhatian dari satu tugas ke tugas lainnya dapat membuat individu merasa bahwa mereka tidak pernah benar-benar menyelesaikan pekerjaan, yang akhirnya menciptakan perasaan frustrasi dan keputusasaan.

Mengingat efek yang beragam ini, penting untuk menyadari bahwa multitasking, meskipun tampak efisien, dapat berpotensi merugikan kesehatan mental. Ketika tuntutan untuk melakukan banyak hal datang, penting untuk menemukan keseimbangan dan memprioritaskan kesehatan mental sebagai bagian dari kesejahteraan overall. Semakin kita memahami dampak multitasking pada kesehatan mental, semakin baik kita dapat mengelola cara kita bekerja dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved