Apa Efek Duduk Terlalu Lama Terhadap Tubuh?
Tanggal: 25 Mei 2025 21:37 wib.
Duduk telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, terutama dalam era digital saat ini. Banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer, baik untuk bekerja, belajar, maupun bersantai. Namun, efek duduk terlalu lama terhadap tubuh adalah isu yang tidak boleh diabaikan. Aktivitas yang seharusnya tampak sederhana ini ternyata dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif bagi kesehatan.
Salah satu efek duduk terlalu lama adalah peningkatan risiko masalah kesehatan kardiovaskular. Ketika tubuh dalam posisi duduk, aliran darah ke jantung dapat terhambat. Ini berpotensi menyebabkan penumpukan lemak di arteri, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko terkena penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang duduk lebih dari delapan jam sehari memiliki peluang lebih besar untuk mengalami masalah jantung dibandingkan mereka yang aktif bergerak.
Selain itu, efek duduk terlalu lama juga dapat memengaruhi kesehatan tulang dan otot. Ketika tubuh terlalu lama tidak bergerak, otot-otot akan menjadi kaku dan lemah. Hal ini dapat menyebabkan nyeri punggung, leher, dan ketegangan otot lainnya. Dalam jangka panjang, posisi duduk yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan pada postur tubuh, yang pada akhirnya berpotensi menyebabkan cedera.
Selain dampak fisik, efek duduk terlalu lama juga berhubungan dengan kesehatan mental. Studi menunjukkan bahwa individu yang menghabiskan waktu dalam posisi duduk yang lama cenderung merasa lebih cemas dan depresi. Aktivitas fisik yang minimal dapat mengurangi produksi endorfin, yaitu hormon yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit dan peningkat suasana hati.
Dari segi metabolisme, efek duduk terlalu lama dapat mengganggu proses pembakaran kalori. Saat kita duduk, metabolisme tubuh melambat, yang berarti tubuh tidak membakar kalori secara efektif. Hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan dan berpotensi memicu diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa duduk lebih dari enam jam sehari dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes, karena tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin.
Selain itu, efek duduk terlalu lama terhadap tubuh juga dapat terlihat pada sistem pencernaan. Posisi duduk yang terus-menerus dapat memengaruhi fungsi pencernaan dan menyebabkan masalah seperti sembelit. Ketika kita duduk, aktivitas fisik yang menstimulasi saluran pencernaan menjadi berkurang, sehingga proses pencernaan menjadi lebih lambat.
Kesehatan mental, kardiovaskular, dan metabolisme hanyalah beberapa aspek yang terpengaruh oleh kebiasaan duduk yang berlebihan. Masih ada banyak efek negatif lainnya yang dapat muncul, seperti masalah dengan sirkulasi darah, di mana darah dapat terhenti di bagian bawah tubuh akibat duduk terlalu lama. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan dan risiko pembekuan darah, terutama bagi orang yang tidak bergerak selama berjam-jam.
Terakhir, efek duduk terlalu lama juga dapat berpengaruh pada kualitas tidur. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan gangguan tidur dan menurunkan kualitas tidur seseorang. Para peneliti menemukan bahwa kadar aktivitas fisik yang rendah berkontribusi pada kesulitan tidur yang lebih tinggi.
Dengan semakin meningkatnya gaya hidup sedentari, penting untuk memahami efek duduk terlalu lama terhadap tubuh. Mengidentifikasi risiko-risiko ini dapat menjadi langkah awal dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup. Satu hal yang pasti, meskipun duduk mungkin tampak nyaman, dampak negatifnya harus menjadi perhatian kita bersama.