Sumber foto: Canva

Apa Dampak Kebiasaan Duduk Terlalu Lama Terhadap Kesehatan Tubuh?

Tanggal: 8 Feb 2025 19:11 wib.
Kebiasaan duduk terlalu lama adalah masalah yang semakin umum di tengah gaya hidup modern yang semakin mengandalkan teknologi. Banyak orang yang menghabiskan waktu belasan jam sehari dalam posisi duduk, baik saat bekerja di depan komputer, bermain ponsel, maupun menonton televisi. Namun, perlu diingat bahwa kebiasaan ini memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan tubuh.

Salah satu dampak utama dari duduk terlalu lama adalah peningkatan risiko penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang banyak menghabiskan waktu dengan duduk cenderung memiliki kadar kolesterol tinggi dan tekanan darah yang tidak terkontrol. Kedua faktor ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Selain itu, duduk berlama-lama dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke seluruh tubuh, yang dapat berkontribusi pada penyakit kardiovaskular.

Dampak lain dari kebiasaan duduk terlalu lama ialah masalah metabolisme. Saat duduk, pembakaran kalori dalam tubuh cenderung berkurang. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan berat badan berlebih, yang berpotensi menyebabkan obesitas. Obesitas merupakan pemicu penyakit lain seperti diabetes tipe 2, yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Semakin lama seseorang duduk, semakin besar kemungkinan mereka mengalami masalah ini.

Kesehatan mental juga terpengaruh oleh kebiasaan duduk terlalu lama. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang banyak duduk cenderung mengalami tingkat stres yang lebih tinggi, serta gejala kecemasan dan depresi. Duduk lama dapat mengurangi produksi hormon yang meningkatkan suasana hati, seperti endorfin. Selain itu, rendahnya aktivitas fisik berkontribusi pada kelelahan mental yang dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan kualitas hidup.

Satu dampak lagi yang sering diabaikan adalah masalah postur dan kesehatan tulang. Duduk terlalu lama, terutama dengan posisi yang tidak ergonomis, dapat menyebabkan nyeri punggung, leher, dan sendi. Ketegangan pada otot dan struktur tulang dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius, seperti sindrom punggung bawah, herniasi cakram, atau bahkan deformitas tulang. Selain itu, aktivitas otot yang minim akibat duduk lama dapat menyebabkan rentang gerak yang terbatas.

Kebiasaan duduk berlama-lama juga berhubungan dengan risiko terjadinya penyakit kanker tertentu. Penelitian epidemiologis menemukan bahwa orang yang lebih banyak duduk dalam sehari memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker endometrium. Meskipun mekanisme pasti di balik hubungan ini masih dalam penelitian lebih lanjut, namun perubahan metabolisme yang disebabkan oleh duduk dapat menjadi faktor penyebabnya.

Pada tingkat yang lebih luas, dampak duduk terlalu lama juga berkontribusi pada beban kesehatan masyarakat. Dengan meningkatnya populasi yang mengalami masalah kesehatan terkait gaya hidup sedentari ini, biaya perawatan kesehatan pun dapat meningkat. Oleh karena itu, tantangan ini menjadi perhatian serius bagi profesional kesehatan dan pembuat kebijakan.

Secara keseluruhan, kebiasaan duduk terlalu lama memberikan dampak yang tidak dapat diabaikan terhadap kesehatan tubuh. Masyarakat perlu menyadari pentingnya menjaga keseimbangan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengetahui dampak-dampak ini, diharapkan individu lebih termotivasi untuk bergerak dan mengurangi waktu duduk mereka demi kesehatan yang lebih baik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved