Ancaman Virus Cacar Monyet Baru, Budi Gunadi Sadikin Beri Penjelasan
Tanggal: 8 Jul 2024 21:41 wib.
Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa adanya penyakit cacar monyet atau mpox jenis terbaru yang muncul di Republik Demokratik Kongo memiliki peluang kecil untuk menyebar ke Indonesia. Budi menyebut bahwa cacar monyet jenis terbaru yang muncul di Republik Demokratik Kongo dan dianggap sebagai potensi pandemi oleh beberapa ahli sulit untuk menyebar ke Indonesia dengan cara penularannya yang harus melalui sentuhan fisik.
Pada sebuah rapat kerja (raker) dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta pada Senin (8/7/2024), Budi mengungkapkan bahwa kasus penyakit cacar monyet jenis baru telah mencapai tingkat kritis di Republik Demokratik Kongo. Namun, menurutnya, peluang penyebarannya ke Indonesia sangat kecil dan sulit terjadi. Dalam penjelasannya, Budi mengatakan bahwa penularan cacar monyet jenis terbaru harus melalui sentuhan fisik, sehingga hal ini menjadi faktor utama mengapa penyebarannya ke Indonesia dianggap kecil.
Sementara itu, virus baru penyebab penyakit cacar monyet di Republik Demokratik Kongo diyakini mampu menyebar tanpa kontak seksual dan tidak terdeteksi melalui tes diagnostik. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Euronews pada tahun 2024, terdapat sekitar 9.600 kasus diduga cacar monyet yang dilaporkan di delapan negara di Afrika, dengan lebih dari 400 kasus yang berujung pada kematian. Lebih lanjut, anak-anak di bawah 15 tahun disebut sebagai penyebab sebagian besar infeksi dan kematian baru pada tahun tersebut.
Pada tahun 2022, penyakit cacar monyet sempat menjadi krisis global ketika kasusnya merebak di kalangan lelaki seks dengan lelaki (LSL) serta biseksual di Eropa dan Amerika Utara. Strain penyebab wabah global tersebut dikenal sebagai Clade II yang berasal dari Afrika Barat. Namun, strain ini diklaim tidak mematikan seperti Clade I yang umum terjadi di Republik Demokratik Kongo dan memiliki tingkat kematian sekitar 10 persen.
Di sisi lain, penyakit cacar monyet jenis baru yang pertama kali muncul pada tahun sebelumnya di kota Kamituga di Kongo timur kini diyakini telah menyebar di kamp-kamp pengungsi internal. Tidak hanya melalui hubungan seks, penyakit dari virus baru ini juga menyebar melalui kontak pribadi yang dekat. Hal ini menyebabkan virus baru ini mampu mempengaruhi kelompok orang yang lebih luas sehingga lebih sulit untuk dilacak dan dicegah penyebarannya. Bahkan, para peneliti menyebut jenis baru ini berpotensi menjadi pandemi global jika tidak segera dikendalikan.
Dalam konteks ini, para pejabat kesehatan perlu mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat sehingga penyakit cacar monyet tidak menimbulkan risiko yang lebih besar bagi masyarakat. Diperlukan upaya-upaya konkret untuk mengawasi penyebaran virus ini, termasuk pengujian yang lebih tepat dan penanganan kasus secara efektif.