Sumber foto: Google

Anak Muda Makin Rentan Depresi, Tapi Konsultasi Psikolog Terlalu Mahal!

Tanggal: 17 Mei 2025 15:36 wib.
Tampang.com | Kesehatan mental generasi muda Indonesia tengah berada di titik rawan. Stres akademik, tekanan kerja, dan pengaruh media sosial membuat banyak anak muda merasa kewalahan, cemas, dan bahkan mengalami gejala depresi. Sayangnya, akses terhadap layanan kesehatan mental yang layak masih menjadi kemewahan.

Data Kian Mengkhawatirkan, Tapi Akses Masih Terbatas
Menurut data Kementerian Kesehatan, lebih dari 15% anak muda di Indonesia menunjukkan tanda-tanda gangguan kesehatan mental. Namun dari jumlah itu, hanya sedikit yang mendapat penanganan profesional akibat biaya tinggi dan minimnya fasilitas terjangkau.

“Sekali sesi konsultasi psikolog bisa sampai Rp300 ribu ke atas, mana sanggup kalau harus rutin,” ujar Fikri, mahasiswa di Jakarta.

Media Sosial dan Tekanan Sosial yang Tak Terlihat
Faktor seperti FOMO (fear of missing out), standar kesuksesan palsu di media sosial, hingga cyberbullying turut memperburuk kondisi. Sayangnya, isu kesehatan mental masih sering dipandang sebelah mata oleh lingkungan dan keluarga.

Puskesmas Minim Fasilitas Kesehatan Jiwa
Walau pemerintah telah mendorong integrasi layanan kesehatan mental ke fasilitas primer seperti Puskesmas, kenyataan di lapangan menunjukkan kurangnya tenaga profesional seperti psikolog klinis maupun psikiater di banyak daerah.

Solusi: Layanan Terjangkau dan Literasi Mental Sejak Dini
Pakar kesehatan mental mendorong adanya subsidi layanan psikolog bagi masyarakat umum, terutama pelajar dan pekerja muda. Selain itu, pendidikan literasi kesehatan mental harus dimulai sejak sekolah dasar, agar generasi muda lebih siap menghadapi tekanan emosional.

“Kesehatan mental itu kebutuhan dasar, bukan kemewahan,” tegas dr. Niken Saraswati, psikiater dari RSUD Sleman.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved