Anak-anak yang Kurang Tidur Berisiko Obesitas

Tanggal: 7 Mei 2018 20:29 wib.
Terlalu sedikit tidur dapat meningkatkan risiko kegemukan seorang anak, para peneliti Inggris melaporkan.

"Kelebihan berat badan dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2, yang juga meningkat pada anak-anak," kata rekan penulis studi Michelle Miller, dari University of Warwick di Inggris.

"Temuan penelitian menunjukkan bahwa tidur dapat menjadi faktor risiko potensial yang berpotensi dimodifikasi dari obesitas di masa depan," kata Miller dalam rilis berita universitas.

Untuk penelitian ini, timnya meninjau 42 penelitian yang melibatkan lebih dari 75.000 anak. Anak-anak, usia 18 dan lebih muda, diikuti selama sekitar tiga tahun.

Anak-anak yang mendapat kurang dari jumlah yang disarankan tidur untuk kelompok usia mereka bertambah berat badan. Dan mereka 58 persen lebih mungkin menjadi kelebihan berat badan atau obesitas daripada mereka yang mendapat tidur yang cukup, menurut para peneliti.

"Hasilnya menunjukkan hubungan yang konsisten di semua usia, menunjukkan bahwa peningkatan risiko hadir pada anak-anak yang lebih muda dan lebih tua," kata Miller.

"Studi ini juga memperkuat konsep bahwa kurang tidur merupakan faktor risiko penting untuk obesitas, terdeteksi sangat awal dalam kehidupan," tambahnya, meskipun penelitian hanya menunjukkan hubungan daripada hubungan sebab-akibat.

Studi ini muncul dalam edisi cetak April dari jurnal Sleep.

National Sleep Foundation di Amerika Serikat merekomendasikan bayi (4-11 bulan) tidur antara 12 hingga 15 jam setiap malam. Balita (1-2 tahun) harus tidur 11 hingga 14 jam, anak usia prasekolah (3-5 tahun) membutuhkan 10 hingga 13 jam dan anak usia sekolah (6-13 tahun) harus tidur sembilan hingga 11 jam. Remaja (14-17 tahun) harus mencoba selama delapan hingga 10 jam.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved