Sumber foto: Pinterest

Anak-Anak dan Ultra-Processed Food: Bagaimana Menghindarinya?

Tanggal: 11 Jul 2024 12:25 wib.
Anak-anak hari ini sering kali terpapar pada makanan ultra-processed food. Makanan ini sangat mudah ditemui dan seringkali mengandung bahan-bahan tambahan yang kurang baik untuk kesehatan anak-anak. Ultra-processed food dapat berdampak buruk pada kesehatan anak-anak jika dikonsumsi secara berlebihan dan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan wali untuk menghindari ultra-processed food sebisa mungkin dalam pola makan anak-anak.

Apa itu Ultra-Processed Food?

Pertama-tama, mari kita identifikasi apa itu ultra-processed food. Ultra-processed food mengacu pada makanan yang mengalami proses pengolahan lebih lanjut, sering kali menggunakan bahan-bahan tambahan seperti pewarna, pengawet, pemanis buatan, dan bahan-bahan kimia lainnya. Contoh makanan ultra-processed food meliputi makanan cepat saji, makanan kaleng, camilan ringan, minuman bersoda, dan makanan gorengan yang diolah secara kimia.

Mengapa Ultra-Processed Food Tidak Sehat untuk Anak-Anak?

Ultra-processed food cenderung tinggi akan gula, garam, lemak jenuh, dan bahan tambahan lain yang dapat berdampak buruk pada kesehatan anak-anak. Konsumsi berlebihan gula dan garam dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan gangguan kesehatan lainnya. Selain itu, lemak jenuh yang tinggi dalam ultra-processed food dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada anak-anak.

Bagaimana Menghindari Ultra-Processed Food?

Dalam upaya untuk menghindari ultra-processed food, berikut beberapa langkah yang dapat diambil oleh orangtua dan wali:

1. Mempersiapkan Makanan Sendiri
Menyiapkan makanan sendiri di rumah merupakan cara terbaik untuk mengontrol kandungan makanan yang dikonsumsi anak-anak. Dengan memasak sendiri, orangtua dapat memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi anak-anak tidak mengandung bahan tambahan berbahaya yang biasanya terdapat dalam ultra-processed food.

2. Membiasakan Konsumsi Buah dan Sayuran Segar
Membiasakan anak-anak untuk mengonsumsi buah dan sayuran segar sebagai camilan sehari-hari dapat membantu mengurangi keinginan konsumsi makanan ringan ultra-processed food. Buah dan sayuran mengandung nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh anak-anak dan merupakan pilihan camilan yang lebih sehat.

3. Mencermati Label Makanan
Ketika membeli makanan kemasan, penting untuk memperhatikan label makanan. Pilihlah makanan yang memiliki kandungan gula, garam, dan lemak jenuh yang rendah. Hindari makanan yang memiliki daftar bahan tambahan yang panjang dan sulit dipahami.

4. Membatasi Konsumsi Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji seringkali merupakan sumber utama dari ultra-processed food. Membatasi konsumsi makanan cepat saji dan lebih memilih makanan dengan bahan-bahan segar dapat membantu mengurangi konsumsi ultra-processed food.

5. Memberikan Edukasi Kesehatan kepada Anak-Anak
Memberikan edukasi tentang pentingnya pola makan sehat kepada anak-anak juga merupakan langkah yang penting. Anak-anak perlu memahami dampak buruk dari konsumsi ultra-processed food agar mereka lebih memilih makanan yang lebih sehat.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, orangtua dan wali dapat membantu anak-anak untuk menghindari ultra-processed food dan memperkenalkan pola makan sehat sejak dini. Penting untuk diingat bahwa pola makan yang sehat akan membentuk kebiasaan yang baik dan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan anak-anak secara keseluruhan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved