Sumber foto: iStock

Amerika Serikat Siap Hapus Pewarna Makanan Sintetis—Apa Dampaknya bagi Dunia?

Tanggal: 24 Apr 2025 08:32 wib.
Langkah besar sedang dipersiapkan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam merombak total sistem pangan nasional. Presiden Donald Trump, dalam pernyataannya pada Selasa, 22 April 2025, mengumumkan rencana ambisius untuk menghilangkan pewarna makanan sintetis dari rantai pasok makanan di seluruh negeri. Keputusan ini merupakan bagian dari program reformasi kesehatan nasional yang lebih luas dengan slogan yang cukup familiar di telinga publik: Make America Healthy Again (MAHA).

Inisiatif ini didorong oleh Menteri Kesehatan Robert F. Kennedy Jr., yang bertekad membalikkan tren kesehatan masyarakat Amerika yang selama beberapa dekade mengalami kemunduran akibat paparan bahan kimia sintetis dalam makanan. Sebagai bagian dari rencana tersebut, delapan jenis pewarna makanan buatan akan dihapus dari daftar bahan yang diizinkan, paling lambat pada akhir tahun 2026.

Ancaman Tersembunyi di Balik Warna Cerah Makanan

Selama puluhan tahun, warna-warna mencolok yang menghiasi makanan ringan, sereal, minuman bersoda, dan bahkan produk olahan susu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Amerika. Namun di balik penampilan menarik tersebut, sejumlah besar penelitian mulai membuktikan bahwa pewarna sintetis membawa lebih banyak mudarat daripada manfaat.

Komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), Marty Makary, mengungkapkan kekhawatiran mendalam atas zat-zat kimia tersebut. “Selama lima dekade terakhir, anak-anak Amerika tumbuh dalam lingkungan yang dipenuhi bahan kimia beracun,” ujarnya dalam konferensi pers. Ia menyoroti bagaimana pewarna sintetis telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), kanker, diabetes, gangguan genetik, hingga penyakit sistem pencernaan.

Penelitian Mendalam untuk Generasi Masa Depan

Sebagai bagian dari reformasi sistem pangan, Institut Kesehatan Nasional (NIH) juga telah ditugaskan untuk melakukan penelitian komprehensif mengenai dampak jangka panjang zat aditif terhadap perkembangan anak-anak. Langkah ini menunjukkan bahwa perhatian pemerintah tidak hanya fokus pada perubahan kebijakan, tapi juga pada pemahaman ilmiah yang mendalam dan berbasis data.

Robert F. Kennedy Jr. menyebut keberadaan zat aditif dan pewarna sintetis sebagai ancaman eksistensial bagi generasi mendatang. Dalam pidatonya, ia mengenang masa kepemimpinan pamannya, John F. Kennedy, yang menurutnya hidup di masa ketika warga AS dikenal sebagai populasi paling sehat di dunia. Ia mengkritisi kondisi saat ini yang menurutnya berbanding terbalik, dengan tingkat paparan bahan kimia berbahaya yang terus meningkat.

Pewarna dari Minyak Bumi: Apa yang Ada di Piring Kita?

Dari delapan pewarna sintetis yang akan dihapus, tiga di antaranya—Yellow 5, Yellow 6, dan Red 40—merupakan yang paling banyak digunakan. Pewarna-pewarna ini terbuat dari bahan dasar minyak bumi dan ditemukan hampir di semua jenis produk makanan: dari permen, es krim, hingga saus dan sereal anak-anak.

Peter Lurie, Presiden dan Direktur Eksekutif dari Center for Science in the Public Interest (CSPI), menegaskan bahwa keberadaan pewarna tersebut bukanlah untuk memberikan nilai gizi. “Fungsi utama pewarna sintetis hanyalah untuk mempercantik tampilan makanan agar terlihat lebih menarik dan lezat dari kenyataan,” katanya kepada AFP.

Menurut Lurie, keputusan ini sangat penting karena selama ini pewarna digunakan lebih untuk strategi pemasaran ketimbang kebutuhan kesehatan masyarakat. Pewarna sintetis menciptakan ilusi kualitas dan kesegaran, namun di sisi lain bisa merugikan konsumen dalam jangka panjang.

Langkah FDA: Kombinasi Regulasi dan Sukarela

Sebagai bagian dari implementasi kebijakan ini, FDA akan secara resmi mencabut izin dua dari delapan pewarna sintetis yang disebutkan. Sementara untuk enam sisanya, pemerintah berharap produsen makanan secara sukarela menarik penggunaannya. Strategi ini mencerminkan pendekatan transisi bertahap, memberikan waktu kepada industri untuk beradaptasi, sambil tetap mengedepankan perlindungan konsumen.

Meskipun pendekatan ini bisa menuai pro dan kontra, para pakar kesehatan menyambut baik keputusan ini sebagai langkah berani dalam menciptakan generasi yang lebih sehat. Beberapa negara Eropa bahkan sudah lebih dulu membatasi penggunaan pewarna buatan dan menggantinya dengan alternatif alami seperti ekstrak tumbuhan atau mineral.

Apa Dampaknya bagi Dunia?

Keputusan Amerika Serikat untuk menghapus pewarna sintetis dari rantai pasok makanan nasional bukan hanya berpengaruh secara domestik. Sebagai salah satu negara dengan pengaruh besar dalam industri pangan global, langkah ini bisa menjadi katalis perubahan di negara-negara lain. Produsen multinasional mungkin akan mulai menyesuaikan produk mereka agar sesuai dengan regulasi baru, yang pada akhirnya menciptakan efek domino dalam sistem pangan global.

Dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan tuntutan konsumen untuk transparansi bahan makanan, kebijakan ini bisa menjadi titik balik penting. Masyarakat kini mulai bertanya: “Apa sebenarnya yang kita makan?” dan “Apakah itu layak untuk tubuh kita?”

Penutup: Menuju Era Pangan Lebih Sehat

Langkah Amerika ini menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari keputusan yang tampaknya sederhana—seperti menghapus pewarna dari makanan. Tetapi di balik itu, tersimpan harapan besar: menciptakan masyarakat yang lebih sehat, lebih sadar, dan lebih peduli pada apa yang mereka konsumsi setiap hari.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved