Alasan Mengapa Orang Jepang Cenderung Lebih Sehat, Lebih Bugar, dan Hidup Lebih Lama

Tanggal: 28 Agu 2017 08:52 wib.
Sempat menjadi perbincangan hangat, bagaimana pengaruh memakan nasi Jepang (termasuk beberapa negara di Asia Timur) membuat warganya lebih sehat dibanding warga di belahan dunia yang lain. Berdasarkan klaim dari pakar kesehatan dan kebugaran mengenai, praktik secara tradisional dan kebiasaan budaya Asia-lah yang membuat mereka lebih sehat.

Berikut ini adalah beberapa peraturan yang mereka jalani sehari-hari:

Mereka mengambil makanan yang belum diproses dari persamaan

Beberapa sekolah dasar di Jepang menyajikan makan siang yang terbuat dari makanan lokal organik, yang membuat anak-anak tidak memiliki pilihan lain selain memakan apa yang telah disediakan. Selain itu, mengatur kebiasaan sehat di rumah memberikan perubahan pola pikir keluarga mereka terhadap makanan yang dikonsumsi.

Mereka memilih beras daripada gandum

Studi menunjukkan bahwa asupan beras memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah sementara tepung terigu memberikan risiko lebih tinggi. Asupan beras juga menyebabkan kita bebas dari iritasi usus, asam fitat dan lektin. Meskipun karbohidrat pada beras diubah menjadi gula dalam tubuh yang bisa berbahaya terutama jika Anda menderita diabetes atau pra-diabetes.

Mereka menggunakan piring yang lebih kecil, yang menghasilkan ukuran porsi lebih kecil

Orang Jepang tidak hanya membatasi makanan mereka, tapi juga ukuran piring mereka. Mereka umumnya menggunakan piring kecil untuk salad dan roti untuk makanan utama, yakni piring yang berdiameter sekitar empat sampai enam inci.

Mereka memakan lebih sedikit kalori di tiap gigitan

Ide mereka adalah dengan menggabungkan beberapa makanan dengan kalori yang lebih rendah. Misalnya, makanan khas Jepang termasuk nasi, daging atau ikan, dan beberapa hidangan sayuran. Saat makan, mereka memasukkan lebih banyak buah dan sayuran dan mengurangi makanan olahan yang memiliki lebih banyak kalori per gigitan.

Mereka berhati-hati dengan camilan

Ajarkan anak-anak Anda untuk menikmati makanan utama dan makanan ringan, namun dengan frekuensi dan jumlah yang tepat; seperti orang Jepang yang makan dalam jumlah yang lebih kecil dan frekuensi yang lebih rendah. Mereka melatih secara ketat berkaitan dengan konsumsi makanan yang tidak sehat.

Mereka makan seafood setiap hari

Terlepas dari banyaknya protein dan nutrisi yang didapatkan dari konsumsi makanan laut sehari-hari seperti ikan, omega 3-6 yang memiliki efek anti-inflamasi pada tubuh akan membantu Anda menjaga prevalensi penyakit kronis.

Mereka menjadikan rumput laut sebagai bahan pokok

Sebuah laporan PBB menyatakan bahwa Jepang mengonsumsi sekitar 1,000,000 ton rumput laut per tahun, di mana rumput laut ini ditambahkan ke dalam makanan utama dan makanan ringan. Satu wadah rumput laut umumnya memiliki kandungan sekitar 2-9 gram protein, dengan jumlah potassium yang lebih banyak daripada pisang dan juga merupakan sumber alami yodium yang lebih baik daripada garam, yang sangat bermanfaat untuk tiroid Anda.

Mereka memakan banyak makanan fermentasi

Masakan Jepang sarat dengan makanan fermentasi seperti miso, kedelai, natto, tempe dan kecap hingga rata-rata, tiap orang akan mengkonsumsi makanan fermentasi 1,8 galon per tahun. Mengonsumsi makanan fermentasi memiliki beberapa manfaat kesehatan seperti memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melancarkan pencernaan.

Sebagian besar teh yang dikonsumsi adalah teh hijau

Jepang masuk ke dalam sepuluh negara teratas di dunia yang mengonsumsi teh hijau karena sebagian besar teh yang mereka konsumsi berwarna hijau. Teh hijau penuh dengan antioksidan, yang membantu meningkatkan pertahanan Anda melawan kanker. The ini juga mengurangi risiko penyakit jantung dan bahkan meningkatkan fungsi kognitif. Sebuah penelitian juga mengklaim bahwa orang yang meminum 5 cangkir teh hijau sehari akan memiliki tingkat kematian 26 persen lebih rendah.

Mereka menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari mereka

Orang Jepang menjalani gaya hidup yang sangat aktif sejak kecil. Berdasarkan data WHO, lebih dari 98% anak-anak Jepang berjalan atau bersepeda menuju sekolah. Statistik ini membuktikan bahwa anak-anak Jepang menghabiskan waktu hingga 60 menit untuk aktivitas hanya dengan pergi-pulang sekolah.

Mereka memelihara toilet jongkok

Tidak seperti budaya negara lain, Jepang menggunakan toilet yang mengharuskan Anda jongkok. Jongkok saat crapping memiliki beberapa kelebihan dibandingkan toilet bergaya barat, seperti melonggarkan dan melemaskan anggota tubuh Anda sekaligus mengosongkan isi perut Anda sepenuhnya (rata-rata 50 detik) tiga kali lebih cepat dibanding toilet duduk.

Sistem medis bergantung pada pencegahan, bukan penyembuhan

Saat negara-negara di seluruh dunia telah mengadopsi sistem medis menggunakan antasida, antibiotik dan NSAID, orang Jepang masih menanamkan penggunaan sistem medis kuno mereka dari pola hidup sehat, ramuan dan pencegahan. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved