Sumber foto: iStock

Alarm Diam-Diam di Ususmu: Mengapa Gen Z Kini Rentan Terkena Kanker Kolorektal di Usia Muda

Tanggal: 17 Apr 2025 08:38 wib.
Kanker kolorektal dulunya lebih sering dikaitkan dengan usia lanjut. Namun, belakangan ini, tren global menunjukkan fenomena yang cukup mengejutkan: semakin banyak anak muda, termasuk generasi Z, yang terdiagnosis dengan kanker kolorektal di usia produktif mereka. Hal ini juga terjadi di Indonesia.

Menurut dr. Sulpiana, M.Biomed, seorang dosen di Fakultas Kedokteran IPB University, lonjakan kasus kanker kolorektal pada anak muda sangat mengkhawatirkan. Ia menjelaskan bahwa faktor keturunan memang berperan, tetapi perubahan pola hidup yang tidak sehat turut memperparah risiko munculnya kanker tersebut pada usia dini.

"Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang pernah mengidap kanker kolorektal, maka risikonya meningkat secara signifikan," ujar dr. Sulpiana. "Namun, faktor gaya hidup yang buruk seperti kurang olahraga, pola makan tidak seimbang, serta konsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat juga sangat berpengaruh."

Gaya Hidup Buruk Jadi Pemicu

Dalam keterangan yang dikutip dari situs resmi IPB University (15/4/2025), dr. Sulpiana menekankan bahwa gaya hidup tidak aktif, sering mengonsumsi makanan instan, dan jarangnya asupan serat dari buah atau sayur adalah kebiasaan yang kini banyak melekat pada generasi muda.

Padahal, semua itu merupakan pemicu utama berkembangnya sel-sel abnormal di usus besar dan rektum. Apalagi jika ditambah dengan kebiasaan duduk lama, stres tinggi, dan kurang tidur—kondisi yang banyak dialami Gen Z karena tekanan akademik, kerja, atau sosial media.

Gejala Kanker Kolorektal Sering Tak Terlihat

Yang membuat kanker kolorektal lebih berbahaya adalah gejalanya sering kali tidak muncul di tahap awal. Oleh karena itu, banyak kasus baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut. Namun begitu, ada beberapa tanda peringatan yang perlu diwaspadai, yaitu:



Perubahan kebiasaan buang air besar (misalnya lebih sering diare atau konstipasi),


Muncul darah dalam feses,


Nyeri perut yang terjadi terus-menerus,


Penurunan berat badan secara drastis tanpa alasan yang jelas,


Merasa sangat lelah atau lemas sepanjang waktu.



Jika kamu mengalami satu atau lebih dari gejala di atas, sebaiknya jangan abaikan. Lakukan pemeriksaan medis sesegera mungkin untuk memastikan kondisi kesehatanmu.

Skrining Dini Sangat Disarankan

Salah satu langkah pencegahan terbaik adalah skrining atau pemeriksaan rutin. Bagi kamu yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker kolorektal atau mengalami gangguan usus seperti Irritable Bowel Syndrome (IBS), sebaiknya melakukan kolonoskopi bahkan sebelum usia 40 tahun.

Kolonoskopi adalah metode efektif untuk mendeteksi adanya polip atau kelainan lain pada usus besar yang berpotensi menjadi kanker. Dengan deteksi sejak dini, kemungkinan penyembuhan bisa jauh lebih besar.

Teknologi Kesehatan sebagai Sahabat Gen Z

Di era digital seperti sekarang, akses terhadap informasi dan teknologi kesehatan makin mudah dijangkau. Banyak aplikasi kesehatan, smart device, hingga layanan konsultasi medis online yang bisa dimanfaatkan untuk memantau kondisi tubuh.

Gen Z, yang dikenal sebagai generasi paling melek teknologi, bisa memanfaatkan berbagai alat ini untuk mengenali perubahan dalam tubuh mereka lebih cepat. Deteksi dini sangat krusial untuk menghadapi penyakit ganas seperti kanker kolorektal.

Langkah Pencegahan yang Bisa Kamu Lakukan Sekarang

Selain skrining, ada beberapa kebiasaan hidup sehat yang bisa membantu menurunkan risiko terkena kanker kolorektal sejak muda. Menurut dr. Sulpiana, berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa kamu mulai hari ini:



Perbanyak Serat dalam Makanan
Konsumsi sayur, buah, dan biji-bijian secara rutin. Serat membantu memperlancar sistem pencernaan dan menjaga kesehatan usus besar.


Kurangi Daging Merah dan Makanan Olahan
Daging merah yang diolah, seperti sosis atau daging asap, mengandung lemak jenuh tinggi dan bahan pengawet yang berpotensi memicu pertumbuhan sel kanker.


Aktif Bergerak Setiap Hari
Olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga bisa sangat bermanfaat. Aktivitas fisik membantu menstabilkan berat badan dan memperkuat sistem imun.


Perhatikan Pola Gizi Seimbang
Makanlah dengan menu yang seimbang—karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral dalam porsi yang sesuai kebutuhan tubuh.



"Kesehatan saluran pencernaan, khususnya usus besar, sangat dipengaruhi oleh pola hidup sehari-hari. Dengan gaya hidup yang lebih sehat, kamu bisa mengurangi risiko kanker kolorektal secara signifikan," pungkas dr. Sulpiana.

Kesimpulan: Jangan Tunggu Sakit untuk Peduli

Kanker kolorektal bukan lagi penyakit yang hanya menyerang usia lanjut. Gen Z dan generasi muda lainnya kini harus lebih sadar bahwa gaya hidup mereka memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan tubuh.

Jika kamu ingin tetap aktif, sehat, dan produktif hingga tua, mulai ubah kebiasaanmu dari sekarang. Jangan tunggu tubuh memberi peringatan. Jadikan hidup sehat sebagai investasi terbaik untuk masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved