9 Ciri-Ciri Tubuh Overdosis Gula, Termasuk Sering Lapar
Tanggal: 1 Nov 2024 06:33 wib.
Gula adalah salah satu zat yang sangat umum di makanan sehari-hari, bahkan pada makanan yang tidak terasa manis seperti roti dan saus tomat. Tanpa disadari, kebanyakan orang dapat mengonsumsi jumlah gula yang melebihi batas harian yang disarankan.
Konsumsi gula berlebih dapat membuat insulin ekstra dalam darah, yang dapat berdampak pada arteri di seluruh tubuh. Akibatnya, dinding arteri menjadi meradang, menebal, dan kaku, yang dapat menyebabkan stres pada jantung dan potensial kerusakan pada jangka panjang, termasuk risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
Ada beberapa ciri-ciri tubuh overdosis gula yang perlu diwaspadai. Pertama, sering merasa haus dan buang air kecil merupakan tanda umum kelebihan gula dalam tubuh. Fenomena ini menandakan bahwa ginjal bekerja terlalu keras untuk membuang kelebihan glukosa.
Selain itu, sering merasa lapar namun mengalami penurunan berat badan yang signifikan juga dapat menjadi indikator adanya kelebihan gula dalam darah. Penderitanya cenderung mengalami kelemahan otot serta sering terjatuh.
Sering merasa kelelahan adalah salah satu tanda bahwa gula darah dalam tubuh tidak terkendali. Ketika tubuh tidak mampu memproses insulin atau kadar insulin dalam darah tidak mencukupi, maka gula akan terakumulasi di dalam darah dan tidak bisa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.
Selain itu, kadar gula darah yang tinggi juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan sering mengalami sakit kepala. Luka pada kulit yang sulit sembuh, sensasi kesemutan, dan perubahan pada kulit juga dapat menjadi tanda-tanda overdosis gula dalam tubuh.
Pada penderita diabetes, gusi berdarah juga bisa menjadi indikator adanya ketidakseimbangan gula darah dalam tubuh. Kondisi ini juga dapat membuat diabetes lebih sulit dikendalikan karena respons tubuh terhadap infeksi akan melepaskan lebih banyak glukosa ke dalam aliran darah.
Selain itu, gula darah yang tinggi juga meningkatkan kandungan glukosa dalam air liur, yang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri di mulut dan menyebabkan penyakit gusi.
Melansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), kondisi overdosis gula pada tubuh bisa membuat luka, goresan, hingga memar sulit sembuh. Sebab, diabetes yang merusak saraf dapat memengaruhi sirkulasi darah sehingga menunda penyembuhan luka akibat aliran darah tidak cukup. Dalam beberapa kasus, luka ringan pada penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi yang dapat berakibat fatal.
Mengingat dampak overdosis gula yang serius bagi kesehatan tubuh, penting untuk memperhatikan asupan gula harian dan memilih makanan dengan bijak. Kebijakan makanan rendah gula mungkin dapat membantu mengurangi risiko overdosis gula yang dapat membahayakan tubuh. Selain itu, memantau kesehatan gula darah secara teratur juga dapat membantu mendeteksi dini adanya potensi overdosis gula dalamtubuh.