7 Kebiasaan Sehari-Hari yang Diam-Diam Merusak Ginjal: Waspada Sebelum Terlambat!
Tanggal: 17 Mei 2025 14:20 wib.
Ginjal merupakan organ penting yang tak henti-hentinya bekerja menjaga keseimbangan tubuh. Tugas utamanya adalah menyaring racun dan membuang limbah melalui urine. Namun, perannya tak hanya itu. Ginjal juga berperan dalam mengaktifkan bentuk aktif vitamin D yang membantu tubuh menyerap kalsium, penting untuk kesehatan tulang dan otot.
Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa beberapa kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele ternyata bisa merusak kesehatan ginjal secara perlahan. Jika tidak diubah, kebiasaan ini bisa menimbulkan masalah serius seperti batu ginjal, infeksi saluran kemih, hingga gagal ginjal kronis.
Dilansir dari Times of India, berikut tujuh kebiasaan umum yang bisa membahayakan ginjal Anda tanpa disadari:
1. Terlalu Banyak Mengonsumsi Garam
Garam memang diperlukan tubuh dalam jumlah tertentu, namun asupan berlebih justru bisa menjadi bumerang. Terlalu banyak garam meningkatkan tekanan darah, yang membuat ginjal harus bekerja lebih keras dari biasanya. Beban kerja berlebih ini lambat laun dapat merusak pembuluh darah kecil di dalam ginjal dan menurunkan kemampuannya dalam menyaring darah secara optimal.
Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, maka kemampuan ginjal dalam menjalankan fungsinya akan menurun. Untuk menjaga ginjal tetap sehat, sebaiknya batasi konsumsi garam dan gantilah bumbu dapur dengan rempah-rempah alami seperti bawang putih, jahe, atau kunyit.
2. Kurang Minum Air Putih
Air merupakan bahan bakar utama yang dibutuhkan ginjal untuk bekerja dengan baik. Ketika tubuh kekurangan cairan, proses pembuangan racun pun terganggu. Akibatnya, racun dan limbah dapat menumpuk di dalam tubuh dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal serta infeksi saluran kemih.
Disarankan untuk mengonsumsi air putih sebanyak 8 hingga 12 gelas per hari, tergantung aktivitas fisik dan kondisi tubuh. Dengan cukup minum air, ginjal akan lebih optimal dalam menyaring darah dan menjaga keseimbangan elektrolit.
3. Sering Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri seperti ibuprofen dan parasetamol memang dapat meredakan rasa sakit dalam waktu singkat. Namun, penggunaan berlebihan dan jangka panjang bisa berdampak buruk bagi ginjal.
Obat-obatan ini diketahui dapat menghambat aliran darah ke ginjal dan menyebabkan penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Oleh karena itu, konsumsilah obat pereda nyeri hanya saat benar-benar dibutuhkan dan sesuai anjuran dokter.
4. Hobi Makan Keripik dan Camilan Olahan
Makanan ringan seperti keripik, snack kemasan, serta fast food mengandung kadar garam, gula, dan lemak trans yang tinggi. Kombinasi bahan ini sangat berisiko meningkatkan tekanan darah, obesitas, serta diabetes—tiga faktor utama penyebab kerusakan ginjal.
Camilan ini memang menggoda, tetapi mengonsumsinya terlalu sering akan merusak kesehatan jangka panjang. Jika ingin ngemil, sebaiknya pilih buah segar, kacang-kacangan tanpa garam tambahan, atau yoghurt rendah lemak sebagai alternatif sehat.
5. Konsumsi Protein Secara Berlebihan
Protein merupakan nutrisi penting bagi tubuh. Namun, ketika dikonsumsi secara berlebihan, terutama dari sumber hewani seperti daging merah, beban kerja ginjal pun meningkat.
Setiap kali tubuh memproses protein, akan dihasilkan limbah nitrogen yang harus disaring oleh ginjal. Jika terlalu banyak protein masuk, ginjal akan bekerja ekstra keras dan berisiko mengalami kelelahan fungsi. Solusinya, seimbangkan konsumsi protein dengan asupan serat, buah, dan sayur dalam jumlah yang cukup.
6. Merokok dan Mengonsumsi Alkohol
Merokok telah terbukti merusak aliran darah, termasuk ke ginjal. Sementara itu, alkohol membuat tubuh mengalami dehidrasi dan juga meningkatkan tekanan darah. Kedua kebiasaan ini, bila dilakukan secara terus-menerus, akan mempercepat kerusakan jaringan ginjal.
Tak hanya itu, merokok dan minum alkohol juga memperbesar peluang terjadinya komplikasi kesehatan lain seperti penyakit jantung, liver, dan kanker. Maka dari itu, menghentikan kedua kebiasaan ini adalah langkah besar untuk menjaga ginjal dan organ tubuh lainnya.
7. Kurang Tidur dan Stres Berlebihan
Tidur merupakan waktu bagi tubuh, termasuk ginjal, untuk melakukan pemulihan. Jika Anda sering kurang tidur, fungsi regeneratif ini pun terganggu. Begitu juga dengan stres kronis yang dapat memengaruhi tekanan darah serta hormon tubuh.
Stres berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan hormon kortisol, yang berdampak buruk pada fungsi ginjal. Untuk itu, pastikan Anda tidur cukup minimal 7–8 jam per malam dan kelola stres dengan aktivitas positif seperti meditasi, olahraga ringan, atau hobi yang menyenangkan.