Sumber foto: Ost

6 Makanan Sehari-hari Ini Ternyata Bisa Picu Kanker, Nomor 3 Paling Tak Terduga!

Tanggal: 30 Jun 2025 10:13 wib.
Banyak orang tidak menyadari bahwa makanan dan minuman yang tampaknya aman justru menyimpan bahaya tersembunyi. Sejumlah riset ilmiah telah menunjukkan bahwa beberapa jenis makanan ternyata dapat meningkatkan risiko berkembangnya sel kanker dalam tubuh manusia, terutama jika dikonsumsi terlalu sering atau dalam jumlah berlebihan.

Secara umum, makanan yang memicu tumbuhnya kanker mengandung zat karsinogen, yaitu zat berbahaya yang bisa merusak DNA dan menyebabkan mutasi sel. Mengutip dari Cancer Research UK, karsinogen adalah agen yang dapat menyebabkan pertumbuhan kanker. Zat ini bisa terbentuk selama proses pengolahan, memasak, atau pengawetan makanan.

Berikut adalah enam jenis makanan yang menurut sejumlah studi berisiko memicu pertumbuhan sel kanker:

1. Daging Olahan: Kornet, Nugget, dan Sosis

Daging olahan mencakup segala jenis daging yang diawetkan melalui proses seperti pengasapan, pengasinan, pengalengan, atau penambahan bahan kimia tertentu. Jenis ini umumnya berasal dari daging merah, seperti sapi atau babi.

Contoh daging olahan yang umum dikonsumsi antara lain sosis, nugget, hot dog, kornet, dendeng sapi, dan salami. Proses pengawetan yang melibatkan nitrit ternyata dapat menghasilkan senyawa N-nitroso yang bersifat karsinogenik. Selain itu, metode pengasapan juga menghasilkan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH), zat yang diketahui berpotensi menyebabkan kanker.

Sebuah ulasan ilmiah pada 2019 menyebutkan bahwa konsumsi daging olahan sangat erat kaitannya dengan risiko kanker kolorektal. Bahkan, studi lainnya juga mengaitkan daging olahan dengan kanker lambung.


 

2. Gorengan dan Makanan Bertepung yang Digoreng

Siapa yang tak suka gorengan? Sayangnya, makanan bertepung seperti kentang goreng, keripik, atau donat yang dimasak pada suhu tinggi bisa membentuk senyawa akrilamida. Senyawa ini, menurut studi 2018, terbukti bersifat karsinogenik pada hewan dan kemungkinan juga berbahaya bagi manusia.

Penelitian lebih lanjut pada 2020 menunjukkan bahwa akrilamida bisa merusak DNA dan memicu kematian sel (apoptosis). Selain itu, konsumsi gorengan dalam jangka panjang berisiko menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2, yang keduanya merupakan faktor risiko tambahan untuk kanker.

3. Makanan yang Dimasak Terlalu Lama

Daging yang dimasak dengan suhu tinggi, terutama melalui proses pemanggangan atau penggorengan lama, dapat menghasilkan senyawa karsinogen seperti PAH dan heterocyclic amines (HCA). Menurut studi pada 2020, senyawa ini dapat memicu perubahan genetik yang meningkatkan risiko kanker.

Untuk meminimalkan risiko, disarankan menggunakan metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus, mengukus, atau memasak dengan suhu rendah menggunakan slow cooker.

4. Produk Olahan Susu

Walaupun produk susu kaya akan kalsium yang baik untuk kesehatan tulang, konsumsi berlebihan justru berisiko pada pria. Penelitian menemukan bahwa asupan kalsium tinggi dari susu, keju, atau yogurt dapat menurunkan kadar hormon pelindung terhadap kanker prostat.

Menurut tinjauan pada 2020, produk susu dapat meningkatkan kadar IGF-1 (insulin-like growth factor 1), hormon yang diketahui mempercepat pertumbuhan sel, termasuk sel kanker prostat. Konsumsi susu secara moderat tetap dianjurkan, tetapi penting untuk tidak berlebihan.

5. Makanan Manis dan Karbohidrat Olahan

Makanan yang tinggi gula dan karbohidrat olahan seperti roti putih, nasi putih, kue-kue manis, dan sereal bergula bisa meningkatkan kadar gula darah secara signifikan. Peningkatan ini memicu pelepasan insulin dan IGF-1, dua faktor yang dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker.

Studi pada 2017 dan 2019 mengaitkan kadar gula darah tinggi dengan peningkatan risiko kanker kolorektal, kanker ovarium, kanker endometrium (rahim), dan kanker payudara. Selain itu, pola makan tinggi gula juga bisa memicu obesitas dan diabetes tipe 2, yang memperparah kondisi inflamasi dalam tubuh.

Mengganti makanan olahan ini dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum utuh, dan pasta gandum bisa menjadi pilihan lebih sehat.

6. Alkohol

Alkohol secara luas diketahui sebagai penyebab utama kedua kanker di dunia setelah rokok. Minuman beralkohol dikaitkan dengan berbagai jenis kanker seperti kanker mulut, kerongkongan, hati, payudara, usus besar, dan dubur.

Menurut ulasan tahun 2017, tubuh akan memecah alkohol menjadi asetaldehida, senyawa yang dapat merusak DNA dan menurunkan sistem imun. Selain itu, asetaldehida juga meningkatkan stres oksidatif dalam tubuh. Studi tahun 2015 menunjukkan bahwa pada wanita, konsumsi alkohol meningkatkan kadar estrogen yang terkait langsung dengan risiko kanker payudara tipe reseptor estrogen positif.

Kesimpulan:

Tidak semua makanan yang disebutkan di atas harus dihindari sepenuhnya, tetapi kuncinya adalah keseimbangan dan moderasi. Dengan memahami risiko yang tersembunyi di balik makanan harian, kita bisa membuat pilihan yang lebih bijak untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Selain itu, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat secara menyeluruh, seperti olahraga teratur, tidur cukup, dan manajemen stres yang baik.

Dengan edukasi dan kesadaran, kita bisa mencegah banyak penyakit serius, termasuk kanker, sejak dari meja makan kita sendiri.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved