Sumber foto: google

5 Penyebab Trombosit Turun Selain DBD yang Perlu Diketahui

Tanggal: 30 Apr 2024 05:32 wib.
Penurunan jumlah trombosit dalam darah sering kali dikaitkan dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Namun, sebenarnya tidak semua kasus penurunan trombosit dalam darah disebabkan oleh DBD.

Trombosit merupakan fragmentasi sel kecil yang tidak berwarna yang berada di dalam darah. Menurut informasi dari Red Cross Blood, fragmentasi ini berperan dalam pembentukan gumpalan darah dan berfungsi untuk menghentikan atau mencegah pendarahan.

Trombosit sendiri diproduksi di sumsum tulang belakang. Di dalam sumsum tulang, terdapat sel induk yang dapat berkembang menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan juga trombosit.

Kondisi di mana jumlah trombosit dalam darah menurun disebut trombositopenia. Hal ini terjadi ketika tingkat trombosit dalam darah sangat rendah.

Secara umum, penurunan jumlah trombosit sering kali dikaitkan dengan demam berdarah. Namun, sebenarnya ada banyak kondisi dan penyakit lain yang dapat menjadi pemicu penurunan trombosit.

Berikut adalah beberapa penyebab utama penurunan trombosit selain DBD:

1. Keadaan Hamil
Penurunan jumlah trombosit juga dapat terjadi saat seseorang sedang hamil. Namun, menurut Mayo Clinic, penurunan trombosit saat hamil umumnya bersifat ringan dan kemungkinan akan membaik segera setelah persalinan.

2. Kelainan Autoimun
Kelainan autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit pada seseorang. Dalam kelainan autoimun, sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi trombosit sebagai benda asing dan akhirnya menghancurkannya, sehingga jumlah trombosit dalam darah menurun.

3. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri yang parah dan melibatkan sistem peredaran darah (bakteremia) juga dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit. Salah satu contohnya ialah infeksi pada penyakit demam berdarah.

4. Pengaruh Obat-Obatan Tertentu
Beberapa jenis obat dapat mengurangi jumlah trombosit dalam darah. Kadang-kadang, obat-obatan tersebut dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi bingung dan menghancurkan trombosit. Contoh obat-obatan yang dapat mempengaruhi trombosit antara lain heparin, kina, antibiotik yang mengandung sulfonamida, dan antikonvulsan.

5. Leukemia atau Kanker Darah Lainnya
Leukemia atau kanker darah seringkali tidak terdeteksi hingga memasuki tahap yang lebih lanjut. Ketika seseorang mengalami kondisi ini, jumlah trombosit dalam darahnya juga akan menurun sehingga melemahkan sistem imun secara keseluruhan.

Demikianlah beberapa penyebab penurunan jumlah trombosit selain oleh DBD. Memahami penyebab-penyebab ini dapat membantu dalam mendeteksi dan mengelola kondisi kesehatan seseorang dengan lebih baik. Semoga informasi ini bermanfaat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved